Ditulis oleh: Audrey Syifa Aryamer (Mengajar Desa)
Nggak sedikit dari kita yang menganggap sepele kreativitas seorang anak kecil saat mereka berinteraksi dengan sekelilingnya. Tanpa sadar, kebebasan dalam berimajinasi inilah yang bisa menuntun beberapa child prodigies di dunia untuk mendapatkan pengakuan dari banyak orang.
Have you ever heard of the term “Child Prodigy”?
Child prodigy atau anak ajaib merupakan sebutan bagi anak kecil yang memiliki tingkat kejeniusannya setara atau bahkan berada di atas orang dewasa. Jadi jangan heran, kalau mereka mampu menyerupai intelektual para ilmuwan terkemuka dengan penemuan yang tidak sengaja mereka jumpai saat sedang mengamati lingkungan sekitar.
Meskipun kita tahu, kata penemuan umumnya identik dengan latar belakang seseorang dengan latar belakang pendidikan tinggi dan telah menekuni bidangnya selama puluhan tahun. Dengan begitu, tidak lazim rasanya apabila seorang anak kecil lah yang memegang kendali di belakang penemuan-penemuan terkemuka di dunia.
Child prodigies around the world
Menyadari kreativitas yang mereka miliki, memang nggak seharusnya kita meremehkan kemampuan yang dimiliki anak usia belia. Berkat mereka, penemuan-penemuan tersebut hadir di sekitar kita sebagai solusi untuk berbagai kebutuhan.
Berikut merupakan deretan penemuan yang digagas seseorang saat masih berada di usia belia:
LOUIS BRAILLE – BRAILLE ALPHABET
Huruf Braille memegang peranan penting dalam memudahkan tunanetra untuk membaca dan menulis. Berawal dari Louise Braille yang kehilangan indra penglihatannya pada usia tiga tahun, siapa sangka ia bisa menjadi pencetus salah satu penemuan terbesar di dunia saat usianya menginjak 15 tahun. Akibat kesulitan yang dialaminya di bangku sekolah, Louise termotivasi untuk memangkas kode rahasia tentara yang diajarkan kepadanya menjadi titik-titik timbul yang lebih sederhana. Kerja kerasnya berlanjut hingga akhirnya ia berhasil menerbitkan buku braille pertama pada tahun 1824.
JACK ANDRAKA – PANCREATIC CANCER SENSOR
Remaja berusia 15 tahun yang berasal dari Amerika Serikat ini berhasil mengembangkan metode baru dalam mendeteksi kanker pankreas, ovarium, dan paru-paru. Dengan mengukur kadar mesothelin, tes ini diklaim memiliki tingkat keakuratan di atas 90% dengan hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk proses pemeriksaannya. Fakta mengejutkan lainnya adalah penemuan ini bahkan dipatok dengan harga lebih murah dibanding dengan teknologi yang sudah ada. Kesuksesan Andraka bertambah lengkap saat ia menerima penghargaan Gordon E. Moore pada 2012 silam.
ALEX DEANS – iAid
Pada usianya yang baru menginjak 12 tahun, Alex tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita tunanetra yang tak disangka memberinya inspirasi untuk menciptakan alat bantu kacamata navigasi bernama iAid. Menyadari keterbatasan yang orang lain miliki, Alex memfasilitasi iAid dengan beberapa teknologi, seperti kompas dan GPS yang memanfaatkan kemampuan ultrasonik untuk mengidentifikasi rintangan hingga jarak 3,5 meter. Pengguna akan dilengkapi dengan joystick yang akan berputar secara otomatis untuk menuntun perjalanan. Berkat penemuannya ini, Alex meraih beberapa penghargaan yang salah satunya yaitu masuk dalam daftar Future Leaders Under 25 yang direkap oleh Maclean’s Magazine pada 2014.
EASTON LACHAPPELLE – PROSTHETIC ARMS FOR NASA
LaChappelle membuat tangan robot pertamanya saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Sontak penemuan yang awalnya hanya terbuat dari mainan lego dan benang pancing ini mencuri perhatian NASA. Bertahun-tahun ia habiskan untuk mengembangkan penemuannya menjadi semakin menyamai cara kerja tangan manusia hingga akhirnya ia direkrut untuk masuk menjadi bagian robotik NASA saat berusia 17 tahun. Ide cemerlang ini membawa LaChappelle menjadi pemenang International Science and Engineering Fair pada 2013 hingga akhirnya ia diundang Presiden Barack Obama untuk hadir ke White House.
PHILO FARNSWORTH – TELEVISION
Menengok kembali pada tahun 1928, seorang pria 22 tahun bernama Philo Farnsworth berhasil memegang hak paten atas televisi elektronik pertama di dunia yang ia temukan pada saat usianya baru 14 tahun. Hingga kematiannya, terhitung Farnsworth telah memegang lebih dari 165 paten atas penemuannya. Berawal dari kisahnya yang bertahan tinggal di rumah tanpa listrik selama 14 tahun, kini siapapun di seluruh belahan dunia dapat menikmati TV elektronik hasil penemuannya.
Teman-teman pasti nggak asing lagi mendengar kalimat “Children are unpredictable.” Ada berbagai aspek yang memengaruhi bagaimana pikiran seorang anak bekerja. Entah cara mereka menyerap informasi di sekitarnya atau cara mereka bermain dengan imajinasinya, output yang dihasilkan seringnya melebihi bayangan kita.
Let’s look at the bright side! Nggak ada salahnya kan untuk menjadi lebih aware dan mencoba mengerti isi pikiran mereka. Jangan sampai kita malah memendam potensi yang dimiliki anak-anak kecil di sekitar kita, ya!