Hai, Changemakers!
Setelah kemunculannya di Teluk Jakarta beberapa bulan lalu yang sempat menghebohkan warganet, sebagian dari kamu mungkin penasaran, apa sih, sebenarnya hiu paus itu? Jadi sebenarnya, ini hiu menyerupai paus, atau paus yang mirip hiu?
Jadi, pemilik nama ilmiah Rhincodon typus ini merupakan salah satu jenis hiu yang paling besar di dunia. Meski begitu, dia sama sekali nggak ganas, loh! Apalagi ditambah penampilannya yang lucu dengan totol-totol di sekujur tubuh. Namun sayang, di balik penampakannya yang lucu, hewan berumur panjang ini ditetapkan sebagai hewan langka dan dilindungi di lingkup internasional oleh IUCN (The International Union for Conservation of Nature).
Nah, pas banget nih! Dalam rangka Hari Hiu Paus Internasional yang jatuh pada 30 Agustus, Champ ngadain sesi ngobrol-ngobrol bareng Sahabat Laut Indonesia buat ngomongin lebih lanjut tentang hewan besar satu ini sekaligus cara buat melestarikan keberadaannya. Penasaran? Yuk, simak obrolan kita sampai tuntas!
Q: Halo teman-teman Sahabat Laut Indonesia, seneng banget bisa ngobrol-ngobrol sama kalian. Bisa perkenalkan diri secara singkat dan ceritain kesibukan akhir-akhir ini?
Kak Eva: Halo! Aku Eva, salah satu founder Sahabat Laut Indonesia. Untuk kesibukan, belum lama ini kita baru aja berkegiatan di Batam, dan September nanti kita bakal ngadain kegiatan lagi di Jakarta Utara. Meski nggak setiap hari, tapi paling nggak kita berusaha rutin menggelar kegiatan yang berhubungan dengan konservasi di berbagai daerah.
Q: Dalam rangka memperingati Hari Hiu Paus Internasional, menurut kalian, seberapa berpengaruh sih, kebersihan laut bagi keberlangsungan hidup hiu paus atau biota laut lainnya?
Kak Eva: Berpengaruh banget! Kalau ngomongin hiu paus, dia kan ukurannya besar banget ya. Selain itu, whale shark atau biota laut lainnya, mereka kan mengkonsumsi hewan laut sebagai bagian dari ekosistem laut, seperti memangsa alga, ikan kecil, ubur-ubur, dan semacamnya. Namun, mereka nggak bisa membedakan mana yang makanan dan mana yang bukan. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang akhirnya mengkonsumsi sampah pembuangan manusia. Makanya, ada kasus biota laut yang mati karena terlalu banyak memakan sampah, mulai dari sampah dalam ukuran besar sampai mikro. Makanya, kebersihan laut penting banget bagi kelestarian berbagai biota laut, termasuk hiu paus, apalagi di Indonesia yang 70% wilayahnya terdiri atas perairan.
Q: Ketika melakukan kegiatan, pernah bertemu dengan hiu paus? Atau biota laut lainnya yang membuat kalian terkesan?
Kak Eva: Kebetulan banyak teman-teman sahabat laut indonesia yang diver atau pernah snorkeling, tapi sayangnya aku sendiri belum pernah ketemu langsung. Nah, hiu paus sendiri merupakan salah satu binatang yang memang menjadi perhatian kita. Makanya, waktu kita mencetak souvenir untuk volunteer seperti tas dan kaos, kita memilih gambar hiu paus, dan teman-teman kita sampai berebut karena hiu paus identik dengan bentuknya yang besar tapi nggak ganas. Alasan kita memilih hiu paus sebagai hiasan souvenir adalah karena dia termasuk kategori hewan langka dan jarang ditemui. Nah, sesuai sama misi kita, kalau hewan langka seperti dia aja bisa survive, biota laut lain pasti juga bisa survive dengan program konservasi kita.
Q: Menurut kamu aksi apa aja yang bisa kita lakukan buat menjaga kelestarian hiu paus di Indonesia?
Kak Eva: Kalau kita bicara tentang perilaku manusia, kita pasti bicara lifestyle yang beragam banget, mulai dari lifestyle masyarakat di desa sampai di kota. Banyak dari keseharian mereka yang nggak disadari bisa berdampak ke laut dan lingkungan. Yang paling penting menurut aku adalah mengurangi sampah biar nggak berakhir ke laut.
Kalo liat recycling rate di Indonesia, pengurangan sampah itu hal yang penting dan jadi prioritas. Selain itu, kita juga harus menjaga ekosistem laut kita dengan mencegah mass tourism. Jangan sampai ketika berwisata ke laut atau pantai, kita malah menginjak terumbu karang atau sembarangan mengambil kerang maupun terumbu karang untuk souvenir atau dipelihara di rumah. Soalnya, ada hal-hal yang yang bisa dipelihara di rumah, tapi ada juga yang cukup dinikmati dan dilihat aja dari jauh.
Terus, kalau ngomongin perikanan, banyak kasus nelayan yang menangkap ikan dengan jaring besar dan bercelah kecil. Jadi, awalnya mereka mungkin cuma mau mengambil udang, tapi akhirnya semua hewan laut malah ikut tersangkut, termasuk whale shark yang padahal bukan target pancingan. Perilaku pemboman juga sangat meresahkan karena bisa mengganggu rantai makanan. Kalau rumah tempat ikan-ikan kecil bertelur hancur, rantai makanan juga ikut hancur bagi ikan lain berukuran sedang dan besar.
Makanya, menurutku, penting buat kita untuk jadi orang yang nggak serakah dan bisa meyakinkan orang akan ide kelestarian laut ini. Dan menurutku, kita nggak perlu nunggu pemerintah turun tangan dulu buat mulai bergerak.
Q: Apa aja langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat buat menjaga kelestarian laut secara berkelanjutan?
Kak Eva: Menurut aku, penting banget buat memperkenalkan laut sedini mungkin ke anak kecil. Kalo kata orang, ‘tak kenal maka tak sayang’. Makin kecil dia tahu, kemungkinan makin dia sayang dan peduli sama laut. Meski nggak tinggal di dekat laut sekalipun, apa pun yang kita lakukan akan berimbas ke laut. Jadi, kita harus berusaha mengubah gaya hidup kita dan mengedukasi hal ini ke keluarga serta orang-orang di sekeliling kita. Tentunya, aksi ini nggak bisa dilakukan sendirian. Semuanya harus ikut serta, mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Apalagi, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilimpahi berbagai kekayaan laut. Sayangnya, kita kadang kurang menghargai apa yang kita punya.
Q: Menurutmu, ‘Dunia yang Lebih Baik’ itu seperti apa?
Kak Eva: Dunia di mana semua orang bisa punya kesadaran kalau kita ini cuma bagian kecil dari alam semesta, dan bahwa seharusnya kita bisa lebih rendah hati untuk hanya mengambil apa yang kita perlukan alias nggak serakah. Dunia di mana kita bisa mengajarkan ke semua orang kalau lingkungan ini bukan cuma milik kita, melainkan juga milik anak cucu kita yang harus kita wariskan dengan harapan bahwa mereka nanti masih bisa ngeliat whale shark dan biota laut lainnya.
Maka dari itu, Sahabat Laut Indonesia juga suka mengadakan kampanye ke sekolah-sekolah dari TK hingga universitas untuk mengedukasi sekaligus melakukan aksi nyata, mulai dari pengambilan sampah sampai penanaman mangrove. Kita mau nunjukin kalau kita semua bisa melakukan sesuatu tanpa harus jadi presiden, menteri, maupun dosen dan mahasiswa perikanan atau kelautan untuk peduli sama isu laut. Mudah-mudahan, kalau semua orang sadar akan hal itu, dunia ini jadi dunia yang lebih baik.
Q: Pesan untuk Changemakers di luar sana?
Kak Eva: Jangan pernah merasa sendiri, jangan merasa nggak berdaya! Kalau pribahasa orang zaman dulu, ‘takkan lari gunung dikejar’. Tapi, kalau nggak mulai kita jalani selangkah demi selangkah, ya nggak akan sampai. Semuanya dimulai dari hal kecil, seperti mulai mengedukasi dan saling ‘mengompor-ngompori’ teman kita supaya mereka sadar bahwa, “Wah, ternyata ada juga yang peduli tentang isu ini!” Terus, kita juga harus senantiasa bergerak melakukan sesuatu meskipun kecil. Misalnya tentang pemakaian gelas plastik. Kita mungkin menganggap, “Ah, cuma satu gelas!” Tapi bayangin deh, kalo misalnya kamu berencana hidup sampai 50 tahun dari sekarang, bakal ada 365 dikali 50 jumlah sampah plastik yang terbuang, dan itu jumlah yang besar banget!
Nah, itu dia obrolan kita bareng Sahabat Laut Indonesia, Changemakers! Nah, sekarang kalian udah tau kan, betapa pentingnya menjaga kebersihan laut buat kelestarian hiu paus? Seperti kata Kak Eva, jangan sampai anak cucu kita nanti cuma mengenal hiu paus hanya dari foto atau video aja!
Buatmu yang bingung gimana caranya ambil aksi pelestarian laut, Champ punya ide buatmu, nih! Kamu bisa ikutan Challenge JEJAK JAKARTA: Aksi Pencegahan Jakarta Tenggelam 2025. Terdiri atas 4 aksi, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp17.500 disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik. Nantinya, hasil yang terkumpul akan dipakai untuk keperluan akomodasi, transportasi, dan pembelian bibit penanaman mangrove. Jadi, yuk mulai ambil aksimu sekarang juga!