Apa Bedanya Stunting dengan Gizi Buruk?

#ForABetterWorldID

campaign

Update

05 February 2024

Hai, Changemakers!

Malam kemarin pada nonton debat cawapres, nggak? Debat kemarin berjalan cukup “hangat”, loh. Soalnya minim pertentangan banyak setujunya. Eitts, tapi bukannya nggak ada pertentangan sama sekali, ya. Tetep ada kok, apalagi waktu sesi tanya jawab antara Prabowo dengan Ganjar. Champ yang nonton aja sampai deg deg ser. Gimana nggak mau deg deg ser, kalau terjadi kritik di dalamnya. Kronologinya bermula waktu Prabowo bertanya, apakah Ganjar setuju dengan gagasannya tentang pemberian gizi pada anak-anak untuk mengatasi masalah stunting?

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjawab nggak setuju. Karena stunting bukan diatasi saat bayinya lahir. Masalah stunting harusnya diatasi waktu ibunya mengandung dengan cara pemberian gizi yang maksimal. Ganjar juga menegaskan bahwa stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Setelah Champ baca artikel dari Siloam Hospitals, Detik Health, dan Indonesia Baik, stunting dan gizi buruk emang berbeda. Changemakers udah tau perbedaannya? Sini, sini. Champ kasih tau.

Sumber gambar: BBC

Mari Kenali Perbedaannya

Setidaknya ada 3 hal yang membedakan antara stunting dan gizi buruk.

Pertama, penyebab. Kalau ditinjau dari faktor penyebab, stunting disebabkan oleh kurangnya jumlah nutrisi yang terjadi selama ibu hamil hingga anak 2 tahun. Stunting juga disebabkan oleh perawatan bayi nggak tepat dan pemberian ASI yang buruk, utamanya sebelum usia 2 tahun.

Beda dengan gizi buruk. Gizi buruk bisa terjadi pada usia berapapun. Penyebabnya karena nggak mendapatkan asupan gizi yang mencukupi. Gizi buruk juga disebabkan oleh penyakit infeksi tertentu yang berdampak pada pengaruh nafsu makan atau kemampuan menyerap nutrisi. Contoh penyakit yang menyebabkan gizi buruk adalah cacingan.

Kedua, ciri. Seseorang yang mengalami gizi buruk ditandai oleh tubuh yang kurus, wajah kering, kulit keriput, lemas, pasif, rambut mudah rontok, dan pembengkakan di tungkai. Dan tolak ukurnya adalah berat badan.

Beda halnya dengan stunting yang jadi tolak ukuran adalah tinggi badan. Anak stunting ditandai tinggi badan yang nggak sesuai dengan tinggi normal sesuai usianya. Jika menggunakan grafik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak (1-5 tahun) dianggap stunting jika hasil pengukuran tinggi badannya di bawah minus 2 garis normal.

Ketiga, dampak. Antara gizi buruk dan stunting punya dampak yang berbeda. Gizi buruk berdampak pada kekebalan tubuh dan IQ yang rendah. Untuk stunting, jika lambat ditangani, akan berdampak pada pertumbuhan badan yang nggak normal.

Sampai sini jadi udah paham deh, kalau stunting dan gizi buruk itu beda. Dengan perbedaan yang ada, stunting dan gizi buruk juga punya penanganan yang berbeda.

Sumber gambar: Pinterest

Bagaimana Menangani Stunting?

Berikut cara menangani stunting pada anak:

1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan;

2. Anak diberi makanan sayur dan buah;

3. Asupan vitamin A dan zat besi yang baik;

4. Pemberian imunisasi lengkap.

Stunting juga bisa dicegah sejak masa kandungan. Nih, Champ spill buat ibu hamil cara menangani stunting pada masa kandungan:

1. Mengkonsumsi suplemen prenatal;

2. Jangan merokok dan minum alkohol;

3. Rutin berolahraga;

4. Rutin periksa kehamilan;

5. Memenuhi nutrisi asam folat, kalsium, vitamin D, protein, dan zat besi.

Kenali Penanganan Gizi Buruk

Untuk gizi buruk, bisa ditangani dengan beberapa cara berikut:

1. Memberikan larutan glukosa untuk meningkatkan kadar gula darah;

2. Pengobatan infeksi dengan pemberian antibiotik;

3. Jangan beri makanan cepat saji;

4. Minum air minimal 1,5 liter sehari;

5. Pola makan yang teratur dan bergizi.

Sumber gambar: HABA ACEH

Gimana Changemakers, udah makin paham sama stunting dan gizi buruk, kan. Kalau kalian udah paham, bisa banget bagikan informasi ini ke keluarga atau tema kalian. Biar keluarga dan teman kalian juga punya pemahaman yang baik. Biar makin paham sama stunting, bisa banget ikutan Challenge Preventing Stunting with #SensitifJourney dari 1000 Days Fund.