#ForABetterWorldID

Beli Mobil Mewah untuk Ibunya, Livy Renata malah Kena Semprot Netizen. Ini Fakta-Faktanya!

profile

campaign

Update

Hi, Changemakers!

Kamu ngerasa gak sih, kalau scroll Twitter pagi-pagi itu kayak lagi baca berita? Dari Twitter pagi ini aja, Champ disambut dengan berita Livy Renata yang lagi viral darikemarin. Pasalnya, postingan Instagram milik Susana Rahardjo di Instagram pribadinya pada tanggal Jumat, 22 Maret 2024 yang memperlihatkan hadiah mobil dari anaknya (Livy Renata) ini ramai menjadi bulan-bulanannya netizen. 

Loh, kok, dihujat? Kan, wajar aja Livy orang kaya bisa beliin ibunya mobil mewah. Nah, justru hadiah mobil tersebut dituding sebagai hasil dari donasi pada aplikasi Trakteer. Perdebatan di Instagram pribadi Livy maupun di aplikasi X/Twitter pun semakin ramai. Yuk, langsung aja kepoin fakta-fakta viralnya Livy Renata di bawah ini!

Mengenal Aplikasi Trakteer

Mau download Trakteer, ah… Pasca ramainya kasus Livy Renata, banyak netizen yang kemudian tertarik untuk membuka akun di aplikasi Trakteer dengan harapan bisa mendapat keuntungan yang sama. Sebenarnya, apa itu aplikasi Trakteer?

Trakteer adalah platform yang membantu kreator untuk memonetisasi karya dan menerima dukungan finansial dengan cara yang berbeda dan menyenangkan. Simpelnya, Trakteer memungkinkan konten kreator untuk mendapat apresiasi dan dukungan dana dari para penikmat karyanya. Mirip-mirip ditraktir barang jajanan, deh.

Siapa saja yang bisa mendaftar dan mendapatkan cuan dari Trakteer? Semua orang. Kamu cosplayer yang suka eksplorasi gaya penampilan sesuai husbu atau waifu favorit? Kamu adalah penulis serial komik? Kamu suka melukis dan membagikan karya kamu di media sosial? Atau, kamu adalah streamer game online yang biasanya menghabiskan separuh hari di depan komputer gaming?Semua konten kreator bisa menjual kontennya untuk mendapat donasi.


Kronologi Donasi Livy Renata: Buka Donasi untuk Beli Mercy

Selesai mengenai lebih dalam mengenai aplikasi Trakteer, rasanya nggak ada yang perlu dipermasalahkan. Tapi, kenapa Livy Renata justru dihujat, ya? Sini, Champ uraikan kronologi awalnya. 

Pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu, Susana Rahardjo, Ibu dari Livy Renata mempublikasikan hadiah mobil dari sang anak. Nggak sampai di situ saja, di akun Twitter/X-nya, Livy juga mengunggah foto ibunya bersama Mercy pemberiannya dengan caption, "Membelikan ibuku mobil untuk ulang tahunnya. Tidak bisa melakukannya tanpa kalian,".


image

Postingan itu lantas viral dan menuai hujatan dari warganet. Warganet menduga mobil itu dibeli dari hasil uang penggalangan dana dari Trakteer. Pasalnya, beberapa waktu lalu, tersebar akun Trakteer @livy-renata dengan tulisan “Mau beliin mami mobil”. 

Usai akunnya ramai dihujani celaan, Livy Renata pun akhirnya melakukan klarifikasi terkait akun Trakteer miliknya. Menurut Livy, ia nggak membuka donasi khusus untuk membelikan ibunya mobil, tetapi ia menjual konten selfie eksklusif kepada para penggemarnya di sana. Ia juga menambahkan bahwa uang hasil Trakteer nggak cukup beli Mercy. Wah, menurut kamu gimana nih, Changemakers? Coba intip dari kacamata pro-kontra di antara netizen terkait hal ini, yuk!


Beda Pendapat di Kalangan Netizen

Orang Kaya ‘Kok Malah Ngemis Online?

Bukan media digital namanya kalau nggak berisik, hihi. Sosoknya yang terkenal karena nggak pernah makan telur gulung, dijemput supir saat sedang menjalani kerja part-timesampai diberi uang jajan sebanyak 30 juta per bulan, menjadi faktor terutama munculnya komentar negatif terhadap berita ini.


image

image

image

Setelah postingan tersebut, nggak sedikit netizen yang menilai Livy nggak tahu malu karena mendapatkan uang dari sumbangan, padahal selama ini Livy dikenal publik sebagai seorang pesohor yang kaya raya. Nggak berhenti sampai di Livy aja, sindiran netizen pun juga menyasar para penggemar Livy Renata. Dengan sekedar konten selfie Livy, banyak yang menilai kalau beauty privilege itu nyata untuk mendapatkan apapun. 

Livy Nggak Salah, Dia Hanya Menggunakan Trakteer

Trakteer memang bukan platform donasi seperti biasanya, ada karya atau konten yang dijual sebagai imbalan”


image

image

image

image

Banyak yang menghujat Livy Renata, tapi banyak juga yang membela Livy Renata. netizen yang nggak menggubris kesalahan Livy Renata dalam kasus ini menganggap hal yang dilakukan Livy sama saja dengan konten kreator lainnya. Bedanya, ada pada konten yang dikomersialisasikan, yaitu Livy menjual foto selfie. Dalam penggunaannya pun, Livy juga dipandang nggak melakukan pelanggaran apapun. 

Itu dia beberapa fakta terkait Trakteer Livy dan huru-haranya di media sosial. Dari kejadian ini, Champ jadi tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut. Kasus Livy ini membuka dialog terkait sejauh mana donasi dapat dilakukan? Apakah ada batasan-batasannya? Bagaimana dengan etika membuka dan berpartisipasi dalam donasi? Wah, pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala Champ tiba-tiba jadi banyak, nih. Kalau kamu melihat kasus ini gimana, Changemakers? Komen di bawah, ya!

Ngomongin donasi dan hiruk pikuk media sosial, kamu bisa loh, donasi tanpa uang melalui Challenge Peningkatan Kapasitas Digital Mahasiswa dalam Menangkal Berita Hoax di Media SosialYuk, jadi individu yang bertanggung jawab di media sosial!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone