#ForABetterWorldID

Perburuan Badak Jawa di Ujung Kulon Menjadi yang Terbesar sepanjang 2019–2023, Kok Tega?

profile

campaign

Update

Changemakers, harus tahan emosi dan bersabar selama baca kabar duka ini.


Baru-baru ini, Taman Nasional Ujung Kulon memberitakan melalui Mongabay, bahwa Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) diindikasikan diburu oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya, 26 Badak Jawa menghilang lalu ditemukan dalam keadaan yang sangat tragis. Beberapa ada yang sudah menjadi tulang, dengan cula yang sudah dicuri oleh orang yang nggak bertanggungjawab.

image

Berita duka ini sekaligus membuka mata dan hati kita. Salahkan alam–khususnya satwa–kepada kita selama ini? Apakah keanekaragaman hayati merupakan suatu ancaman bagi manusia? Mari kita diskusi bareng.


Kronologi Perburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Dikutip melalui Mongabay, awalnya Polda Banten mendapatkan laporan bahwa kamera jebak tiba-tiba menghilang di TNUK. Jumlah yang hilang ada 4, dan ini tentu mengundang kecurigaan. Namun, sepertinya alam masih enggan untuk diusik oleh orang yang tidak bertanggungjawab ini. Nasib baik, melalui kamera jebak yang tersisa, terekam gambar tersangka yang sedang melakukan aksinya.


image

Kita sebut SN, yang tega membidik badak dengan senapan dan benda tajam untuk mengambil culanya. Aksi ini bukan hanya individual, namun berkelompok, dan parahnya ini tentu direncanakan. Miris, 26 Badak Jawa yang tidak mengusik kehidupan manusia diburu begitu saja demi kepentingan ego manusia. Lantas, apakah Badak Jawa adalah ancaman bagi kehidupan manusia?


Badak Jawa: Individual, dan Relatif ‘Malu-Malu’ terhadap Manusia

Tentu menjadi suatu anekdotal jika menganggap Badak Jawa merupakan ancaman bagi peradaban manusia. Interval kelahiran Badak Jawa saja antara 4–5 tahun, sangat sedikit sekali mengingat populasinya saat ini saja hanya sekitar 80 ekor. Mendengar populasi Badak Jawa yang terus berkurang, tentu ini menjadi warning sign bagi kita semua.


image

Jika dilihat dari sifatnya, Badak Jawa bukan hewan yang berkelompok, mereka lebih senang menyendiri. Bahkan, Badak Jawa sebetulnya sering bersembunyi dan takut kepada manusia. Adapun ketika Badak Jawa menyerang manusia, artinya manusia tersebut menjadi ancaman bagi mereka. Jadi, sebetulnya siapa yang mengancam?


Makanan favorit Badak Jawa adalah pucuk, ranting, dedaunan muda, dan buah yang sudah jatuh. Kembali lagi dengan narasi anekdotal, apakah Badak Jawa selama ini mengambil jatah pangan manusia sehingga harus terus dikurangi eksistensinya?


Badak Jawa juga Punya ‘Teman’ buat Memperjuangkan Eksistensinya

Badak Jawa, menurut IUCN Red List, populasinya sudah diambang SANGAT terancam punah. Populasinya kurang dari 100, lalu masih marah diburu, padahal TNUK tentu sudah berusaha keras untuk melindungi eksistensi Badak Jawa. Jika dibiarkan terus dalam perburuan, jangan menyesal kalau nanti nasibnya seperti Harimau Bali yang sudah dinyatakan punah.


Selama ini, Badak Jawa juga memiliki ‘teman’ yang sama-sama sedang memperjuangkan eksistensinya. Banyak satwa-satwa yang terancam punah, dan tentunya nasibnya ada pula yang masih terus diburu. Berikut beberapa satwa yang terancam punah:

  1. Badak Jawa, populasinya kurang lebih tinggal 81 di tahun 2023 karena sering diburu manusia (Mongabay).

  2. Gajah Sumatra, populasinya kurang lebih tinggal 693 di tahun 2019 (KLHK).

  3. Burung Jalak Bali, populasinya kurang lebih 600 ekor (Taman Nasional Bali Barat).

  4. Elang Jawa, pada tahun 2023 ada 511 pasangan kawin (Mongabay). 

  5. Harimau Sumatra, populasinya kurang lebih tinggal 603 ekor (KLHK).


Ini baru 5 satwa, selebihnya masih banyak sekali satwa yang terancam punah.


Kekayaan alam yang kita miliki jangan sampai hanya menjadi hikayat anak cucu kita di masa depan. Untuk itu, perlu banyak usaha dari semua stakeholder untuk melestarikan satwa-satwa yang terancam punah


Saatnya Kita Bantu Melestarikan Badak Jawa, dan Satwa Lainnya!

Kita selaku warga sipil, harus tetap aware dengan informasi perburuan satwa, karena sedihnya berita duka seperti ini seringkali jarang disoroti. Kita bisa spread awareness di media sosial, membagikan postingan, dan ikut menyuarakan ketidaknyamanan kita karena perburuan satwa.


Champ mengundang kepada NGO, yang memiliki concern di bidang satwa liar, untuk ikut bantu melindungi satwa liar di Indonesia. Jika kamu tertarik untuk menjadi Collaborators dengan membuat project sosial tentang pelestarian satwa liar, jangan ragu untuk berdiskusi di sini: bit.ly/collabwithcampaign.


Kalau kamu dari perusahaan/brand yang ingin memberikan dukungan kampanye sosial tentang satwa liar bareng Campaign, kamu bisa menjadi Funders. Yuk, diskusi dulu di sini: bit.ly/partnershipwithcampaign.


Mari, kita jangan tutup mata dengan keadaan satwa liar di Indonesia. Kita suarakan terus terkait isu ini, anggaplah kita speak up atas nama satwa liar, terutama Badak Jawa, yang sangat disayangkan menjadi korban perburuan liar. 


heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone