#ForABetterWorldID

Pembawaan Mahasiswa Waktu Mengerjakan Tugas

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Menjadi mahasiswa ada rasa suka dan dukanya. Sukanya, dengan menjadi mahasiswa bisa memperluas cakrawala pengetahuan dan mematangkan pola berpikir. Sisi dukanya? Buanyak! Tapi namanya pendidikan, pasti ada hal pahit yang harus dirasakan. Salah satu hal pahit saat menjadi mahasiswa adalah setumpuk tugas yang harus dikerjakan.

Ngomongin tugas di kalangan mahasiswa, kadang ada mahasiswa yang udah selesai tugasnya, meski deadline pengumpulan masih lama. Kadang ada juga yang menyelesaikan tugasnya dalam keheningan.

Emang nggak semua mahasiswa punya karakter yang sama waktu mengerjakan tugas. Berikut ini, macam-macam gambaran mahasiswa dilihat dari caranya menghadapi tugas. Buat para maba, coba dibaca. Barangkali ada kepribadian kamu di sini. Buat para alumni, juga dibaca, barangkali bisa nostalgia masa-masa kuliah.

1. Mahasiswa ambis


image

Sumber gambar: Zona Mahasiswa

Kalau ruang kelas terasa sunyi, sepi, dan hampa waktu dosen menerangkan materi atau saat ada presentasi kelompok, hati-hati. Itu bisa menjadi tanda kalau di kelas kamu, si ambis lagi nggak masuk. Atau nggak ada mahasiswa ambis di kelas kamu. Soalnya, ciri dari mahasiswa ambis, suka ngasih sanggahan atau pertanyaan di kelas.

Selain aktif di kelas, mahasiswa ambis juga aktif ketika mengerjakan tugas. Mahasiswa ambis, nggak mau mengerjakan tugas mepet deadline. Kalau ditanya, kenapa begitu? Alasan besarnya, ia punya tujuan-tujuan lain yang harus dicapai.

Bisa dicontoh cara berpikirnya. Hidup memang harus punya kejelasan waktu dan tujuan. Sayangnya nih, kadang masih ada individu yang sinis pada orang yang udah menuliskan waktu dan tujuannya. Kayak, dianggap aneh dan sok pintar.

Hhmm… kayaknya itu kurang edukasi tentang pentingnya menghargai nilai kehidupan orang lain. Kalau Changemakers ketemu orang yang kayak gitu, jangan memarahi. Kasih tau aja Challenge Harmoni Kids Trip Kenalkan Keberagaman Sejak Dini di Cirebon. Ada 3 aksi yang memberi edukasi menghormati keberagaman.



2. Mahasiswa mandiri 


image

Sumber gambar: KalderaNews.com

Ada orang yang suka menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas dengan banyak orang. Ada juga orang yang nggak suka mengerjakan tugas beramai-ramai. Orang yang kedua ini, merupakan karakter dari mahasiswa mandiri.

Ada perasaan risih dan nggak konsentrasi kalau mengerjakan tugas beramai-ramai. Makanya, tipe-tipe semacam itu biasanya suka skip kalau ada teman-temannya ngajak ke tempat publik buat mengerjakan tugas.

Kalau masalah ajakan nugas bareng, boleh di-skip. Tapi kalau masalah berdampak untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi anak-anak, jangan di-skip, ya. Sekarang, kamu bisa ambil Challenge Bantu 100 Anak Muara Indah Dapat Pendidikan Gratis. Jika kamu menyelesaikan Challenge, akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk pendidikan gratis untuk anak di KBA Muara Indah. Karena pendidikan anak-anak di Muara Indah masih rendah.



3. Mahasiswa suka diskusi 


image

Sumber gambar: Kompas.id

Tipe yang ketiga ini, berbanding terbalik dengan mahasiswa mandiri. Bagi mahasiswa yang suka diskusi, minimal harus ada 1 orang menemaninya untuk mengerjakan tugas. Bahkan, bisa lebih dari 4 orang. Mahasiswa yang suka diskusi, suka mempertimbangkan gagasannya pada orang lain sebelum mengerjakan tugas. Ia khawatir kalau gagasannya kurang maksimal, sehingga membuat hasil tugasnya juga nggak maksimal.

Ada kesadaran kalau sebenarnya isi pikirannya masih ada yang kurang. Biasanya kalau udah lama diskusi, suka lapar. Kalau lapar, tandanya perut harus segera diisi. Buat mahasiswa yang ada di Jakarta, setelah lapar akibat diskusi untuk mengerjakan tugas, coba deh ke warteg Naim.

Selain isi perut, kamu bisa ambil Challenge Bantu UMKM di Jakarta Jadi Lebih Baik bersama Warteg Naim! Jangan lupa untuk menyelesaikan empat aksinya. Kalau empat aksi kamu selesai, akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Wahyoo dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk pelatihan digital marketing.



4. Mahasiswa perfeksionis 


image

Sumber gambar: Medcom.id

Sesuai dengan namanya, mahasiswa perfeksionis harus sempurna dengan hasil tugasnya. Mahasiswa perfeksionis nggak suka mengerjakan tugas mepet waktu, tapi sekalinya mengerjakan tugas, lama penyelesaiannya. Ini karena suka mencari sumber bacaan yang banyak, mengumpulkan data sampai maksimal, dan merevisi sendiri hasil tugasnya yang dirasa kurang.

Apa yang dilakukan sama mahasiswa perfeksionis, bagus. Ada keseriusan mengerjakan tugasnya. Cuman, nggak boleh berlebihan, ya. Jangan lupa untuk olahraga. Harus sayang tubuh juga.

Selain menyehatkan tubuh, olahraga kamu bisa berdampak untuk anak pra sejahtera. Yuk, bantu peningkatan kualitas hidup anak pra sejahtera dengan ikut dan selesaikan Challenge Bantu RPTRA Rawabadak Utara Perbaiki Lapangan Futsal dan Tiang Gawang yang Rusak. Penyelesaian Challenge akan membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk memperbaiki tiang gawang dan lapangan futsal yang ramah anak di RPTRA Rawabadak Utara, Jakarta Utara.



5. Mahasiswa deadliner 


image

Sumber gambar: Tribun Jogja

Lihat tanggal deadline pengumpulan tugas, terus dalam hati ngomong, “Ah… masih satu minggu lagi. Entar dulu, deh.” Eh, pas H-1 pengumpulan, langsung gercep buat mengerjakan.

Itu sih, karakter dari mahasiswa deadliner. Kalau nggak kepepet sama deadline, katanya, otak belum menemukan ide dan gagasan untuk menyelesaikan tugas. Mahasiswa deadliner punya kegigihan untuk nggak tidur semalaman, biar tugasnya bisa selesai walaupun udah mepet.

Ujung-ujungnya begadang deh, demi mengejar tugas yang udah mepet, bukan tindakan yang baik untuk dilakukan terus menerus, ya.

Tapi buat kamu yang memilih menjadi mahasiswa deadliner, jangan terus menoton mengerjakan tugas. Coba seling dengan kegiatan lain, biar nggak bosan pas mengerjakan tugas.

Coba deh kamu ambil aplikasi Campaign #ForABetterWorld, terus ambil Challenge Dukung 25 Mahasiswa Bandung dalam Pelatihan Dialog Lintas Iman. Aksi-aksi yang ada di sana, bisa loh memberikan hiburan buat kamu yang ngebut mengerjakan tugas, biar nggak bosan. Selain aksinya menyenangkan, dampaknya juga menyenangkan. Kamu akan membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang didanai A Better World Foundation jika berhasil menyelesaikan Challenge. Donasi dipakai untuk kegiatan peningkatan kapasitas penggerak perdamaian di Bandung untuk mahasiswa.



Dari 5 tipe mahasiswa di atas, mana yang kamu banget? Coba tulis di komentar.

Referensi:

https://unycommunity.com/tipe-mahasiswa-waktu-ngerjain-tugas-kamu-yang-mana/


heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone