#Friendship4Peace

Kemajemukan Beragama di Indonesia, Tanggung Jawab Bersama.

profile

peacegenid

Update

​Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat pluralisme yang tinggi, baik dari segi suku, ras, budaya, bahasa, hingga agama. Keberagaman ini tentu menjadi “integrating force” yang mengikat kemasyarakatan, juga berpotensi menjadi penyebab terbenturnya antar budaya, antar ras, antar agama, dan nilai-nilai hidup.

Keberagaman atau multikultural alami karena adanya pertemuan beragam latar belakang, tak jarang membuat terjadinya benturan antar agama di berbagai wilayah, mulai dari prasangka dan stereotip, diskriminasi simbolik, hingga kekerasan terhadap golongan agama tertentu. Konflik berbasis kekerasan di Indonesia sering berakhir dengan konflik kemanusiaan yang berkembang dan menjadikan proses penangan konflik membutuhkan waktu lama dalam meningkatkan perdamaian beragama. Dalam hal ini, Indonesia dapat dikatakan masuk dalam area situasi darurat kompleks.

Agama Pemena, contohnya. Sistem kepercayaan asli Suku Karo yang mengandung nilai-nilai spiritual dan historis atau filosofi yang mendalam. Dalam agama ini, terdapat berbagai ritual adat yang terus dihidupkan oleh masyarakat Karo, menjadi bagian dari identitas budaya yang tak terpisahkan. Sayangnya, banyak kepercayaan lokal seperti Pemena masih jauh dari perhatian dan pengakuan dari masyarakat luas, dan sering kesulitan baik dalam hal administratif maupun respon sosial.

Sebagai salah satu media yang inklusif, Wacana mengimani bahwa salah satu cara meningkatkan kesadaran publik akan eksistensi keberagaman beragama, khususnya agama lokal dan hak beragama seseorang adalah melalui penyuaraan; menjadi corong harapan dan penyambung lidah bagi mereka yang masih gigit jari saat membahas topik tentang kebebasan beragama.

Keberagaman di Indonesia tentu menjadi kekayaan yang harus dijaga. Adanya perkembangan globalisasi dan modernisasi, isu-isu toleransi yang menimbulkan diskriminasi dan tindak kekerasan masih menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kampanye BOPM Wacana bersama Peacegen dan campaign.id menjadi langkah awal yang menjembatani pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap isu kemanusiaan dalam konteks keberagaman beragama.


image

Kampanye yang dimulai sejak 24 Juli hingga 26 Agustus 2024 ini disebarluaskan melalui media sosial Instagram dengan fitur kolaborasi bersama campaign.id juga amplifikasi yang dilaksanakan secara tatap muka adalah dengan melibatkan mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang diharapkan menjadi momentum dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga toleransi dan keberagaman. Dengan adanya kampanye ini, Wacana menegaskan bahwa setiap individu berhak memperoleh hak beragamanya dengan bebas tanpa takut ada represi dan diskriminasi dari pihak manapun. Kesadaran kolektif yang memicu gerakan toleransi secara berkelanjutan diharapkan semakin peka dan menghargai perbedaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas nasional “Bhinneka Tunggal Ika”.

Pada akhirnya, toleransi dan penghormatan akan hak beragama bagi setiap individu masih menjadi tantangan kita bersama. Yuk, tunjukkan semangat toleransi dalam Challenge keberagaman beragama untuk jemaat Pemena dan teman-teman minoritas lain bersama Badan Otonom Pers Mahasiswa Wacana! Bagikan karya terbaikmu dan sebarkan pesan damai.



heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone