Hai, Changemakers!
Ingat nggak, pas masa ospek mahasiswa baru, kita selalu mendengar orasi kalau mahasiswa adalah agent of change? Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus banyak aksi agar bisa menciptakan perubahan masyarakat menjadi lebih baik lagi.
Membawa perubahan pada masyarakat, memang nggak mudah. Tapi, di era modern, setiap orang semakin mudah untuk berdampak pada kehidupan masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel, Surabaya yang sedang menjalankan program GEMPITA.
Mereka berkolaborasi bersama Campaign di program program DGFW (Doing Good #ForABetterWordl). Udah nggak asing lagi kan sama DGFW? Iya. Itu tuh program kolaborasi dari Campaign untuk mendukung kampanye sosial yang berdampak untuk orang lain.
Kira-kira, apa ya alasan GEMPITA mau menjalankan DGFW bersama Campaign? Yuk, cari tau jawabannya.
Champ: Halo, rek! Jauh-jauh dari Surabaya, Champ mau kenalan dulu, dong…
Sita: Hai… Kenalkan, namaku Dewi Masithah. Saat ini, aku merupakan mahasiswa semester 3 program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Di GEMPITA 2024, aku menjadi Sekretaris OC. Tugasnya adalah mengerjakan kegiatan persuratan dan membuat proposal.
Mustofa: Hai… namaku Masbahul Mustofa. Di GEMPITA 2024 ini, aku menjadi Ketua Pelaksana. Tugas saya adalah mengatur, membimbing, dan mengarahkan anggota-anggota yang berada di bawah saya.
Champ: Salam hangat Sita dan Mustofa. Apa sih alasan GEMPITA mau berkolaborasi di program DGFW?
Sita: Melalui kolaborasi bersama Campaign, jangkauan akses audiens menjadi lebih luas, baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat Umum. Melalui kolaborasi bersama Campaign, GEMPITA mendapatkan dukungan sumber daya, baik dalam bentuk media promosi, penggalangan dana untuk kesuksesan event ini.
Mustofa: Karena adanya berbagai aktivitas yang bernilai positif dan bisa menyebarkan kebaikan melalui upload berbagai aksi melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Champ: Bisa jelaskan apa yang dimaksud dengan GEMPITA?
Sita: GEMPITA adalah singkatan dari Gemilang PGMI. Salah satu event lomba tahunan dari program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang diadakan untuk dies natalis program studi. Biasanya diadakan setiap bulan September setiap tahunnya.
Mustofa: Kegiatan GEMPITA diselenggarakan setiap tahunnya sebagai rasa syukur atas ulang tahun program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Tahun lalu, nama kegiatannya adalah FESNAS (Festival Nasional) lalu diganti menjadi GEMPITA setelah melalui pertimbangan-pertimbangan dan hasil musyawarah.
Champ: Dari beragam Challenge yang udah kamu selesaikan, coba sebutkan satu Challenge paling berkesan
Sita: Dukung Pendidikan Gratis untuk Lebih dari 20 Anak di KBA Muara Angke. Karena dengan menyelesaikan Challenge tersebut, saya bisa membantu kepada anak-anak KBA Muara Angke yang sedang membutuhkan pendidikan. Agar anak anak tersebut bisa mendapatkan kemudahan mengakses pendidikan untuk masa depan mereka.
Mustofa: Bantu 100 Anak Muara Indah Dapat Pendidikan Gratis. Karena bisa memberikan pesan motivasi kepada adik-adik untuk semangat dalam belajar dan menuntut ilmu. Secara nggak langsung kita menyumbang dukungan positif dan menggerakkan semangat mereka apa pun kondisinya. Man Jadda Wajada. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatnya.
Champ: Wah samaan nih Challenge yang disukai. Sama-sama berasal dari #DonasiJamMain. Kalau Sita dan Mustofa, punya fokus isu sosial apa?
Sita: Kesenjangan pendidikan.
Mustofa: Toleransi beragama. Pancasila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, penduduk Indonesia beraneka ragam tapi satu tujuan, Bhineka Tunggal Ika. Kita sebagai penduduk indonesia harus saling tolong menolong, rasa peduli dan menghormati satu sama lain tanpa memandang budaya, adat, ras, gender dan latar belakang mereka. Hingga terciptanya negara yang rukun, damai, aman, tentram dan Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Champ: Terus semangat menyuarakan kebaikan sesuai fokus isu sosial kalian. Terakhir, bagaimana dunia yang lebih baik?
Sita: Dunia lebih baik di mata saya ketika seluruh umat manusia hidup dengan aman dan rukun.
Mustofa: Pada zaman ini, teknologi berkembang secara pesat. Media sosial seperti pisau, ketika kita pandai menggunakannya maka bisa bermanfaat bagi kita dan yang lainnya. Sebaliknya jika ada ditangan yang salah, maka akan menjadi petaka baginya. Oleh karena itu kita harus bijak dalam bermedia sosial.Bagaimana caranya? Kita harus menyebarkan kebaikan-kebaikan dan membagikan ilmu-ilmu yang bernilai pahala, sehingga menjadi manfaat bagi orang yang mengamalkannya. Nggak hanya itu, kebaikan-kebaikan yang kita lakukan serta ilmu yang kita sebarkan kepada mereka akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir sampai akhirat. Khairunnas Anfa'uhum Linnas.
Champ suka banget sama mahasiswa yang semangat juangnya tinggi. Kalian, para mahasiswa harus tetap semangat untuk kehidupan orang lain, ya!
Buat para Changemakers, juga semangat berdampak untuk orang lain juga. Yuk, ikut dan selesaikan Challenge 53 Anak Sekolah Kami di Bekasi Nggak Punya Alat Olahraga Layak. Bantu Yuk! Melalui penyelesaian Challenge, kamu membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk membeli perlengkapan latihan. Yuk, selesaikan sekarang juga!