#Friendship4Peace

Piil Pesenggiri Falsafah Hidup Masyarakat Lampung

profile

peacegenid

Update

​Ditulis oleh: Nuwo Jejamo 


Setiap daerah di Indonesia memiliki falsafah atau pandangan hidupnya sendiri, hal tersebut juga tercermin dari adat dan budaya daerah setempat. Dengan adanya falsafah hidup, masyarakat bisa lebih teratur untuk berhubungan secara sosial dalam kelompoknya maupun diluar kelompoknya. Masyarakat Lampung menjadi salah satu kelompok masyarakat yang memiliki falsafah kehidupannya sendiri, nama falsafah tersebut adalah piil pesenggiri.

Sejarah Piil Pesenggiri sendiri tidak bisa lepas dari sejarah penaklukan Mahapatih Majapahit Gajahmada terhadap kerajaan Bedahulu Bali. Uparaja Adityawarman (kerajaan Dharmasraya) membantu membawakan 15.000 pasukan untuk turut menyerang Pulau Bali. Pasukan besar tersebut direkrut dari Palembang hingga Lampung. Pada mulanya penyerbuan dilakukan sebagaimana perang pada umumnya, yakni menggunakan kekerasan seluas-luasnya yang dinilai efektif dalam mengintimidasi dan menaklukan musuh. Namun perlawanan masyarakat Bali yang salah satunya dipimpin oleh Arya Pasunggiri sangatlah hebat, sehingga mampu menahan serangan Adityawarman beberapa hari. Maka ketika Arya Pasunggiri menyerah kalah, Adityawarman tidak memberi ampun dan langsung membunuhnya. Peristiwa pembunuhan Arya Pasunggiri yang sudah menyerah namun tetap dibunuh membuat Ratu Majapahit Tribhuwana Wijayatunggadewi marah.

Peristiwa Passungiri membuat Gajahmada akhirnya merubah strategi perang penaklukan Bedahulu Bali, melalui jalan diplomasi. Dengan pendekatan-pendekatan kultural, dialogis dan bermartabat, pada akhirnya Bedahulu dapat ditaklukan dan kemudian menjadi bagian dari Majapahit. Strategi diplomasi Mahapatih Majapahit Gajahmada dalam menaklukan Bedahulu Bali tersebut menjadi perhatian bagi para prajurit pasukan Sumatera Selatan, termasuk Lampung yang sebagian besar diantara merupakan para pelajar dan pendidik dari mandala pengetahuan Buddha warisan dari masa Sriwijaya. Strategi diplomasi tersebut dibawa kembali ke Lampung dalam bentuk pengetahuan, yang kemudian diajarkan secara turun-temurun dalam bentuk sastra tradisional dan kitab adat Lampung pepadun Kuntara Rajaniti. Pada akhirnya strategi diplomasi menjadi ajaran luhur dan prinsip hidup bagi masyarakat Lampung.



Pokok Ajaran Piil Pesenggiri


  1. Pesenggiri, mengandung ajaran: Tidak mudah menyerah, tidak mengenal takut dan pantang mundur dalam menghadapi tantangan yang datang didalam kehidupan. Keberanian adalah merupakan bagian dari harga diri.


  1. Juluk-Adok, mengandung ajaran: Selalu menggunakan nama-nama panggilan yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Panggilan yang baik bukan saja membuat orang lain terhormat, tetapi juga menunjukan diri yang bermartabat. Sehingga, turut menjaga nama baik merupakan suatu keharusan.



  1. Nemuy-Nyimah, mengandung ajaran: Senang berkunjung dan dikunjungi dengan sikap yang ramah dan pemurah. Berkunjung dan dikunjungi bagian dari sikap saling menghormati.


  1. Nengah-Nyappur, mengandung ajaran: Selalu bergaul ditengah masyarakat. Memperluas hubungan persahabatan dan kekeluargaan dengan semua orang.


  1. Sakay-Sambayan, mengandung ajaran: Senang tolong-menolong dan bergotong-royong dalam hubungan persaudaraan dan kekeluargaan. Sehingga persoalan bersama dapat diselesaikan pula secara bersama-sama.

heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone