#KampungKotaKita
Kampung-Kota adalah Kita, Kampungesia

mekarpertiwi
Update
Di Kota Surakata terdapat satu kelompok anak muda yang berkecimpung pada isu-isu perkotaan khususnya isu kampung-kota. Anak-anak muda ini mencoba merespon perubahan kota dengan berbagai kegiatan yang mereka sebut produksi dan reproduksi Pengetahuan. Kegiatan ini mulanya dari proses belajar dan kerja-kerja kelas dari teman-teman mahasiswa Sosiologi di Universitas Sebelas Maret. Kemudian idenya di kembangkan lagi menjadi lebih besar, hingga sekarang ini mereka di kenal dengan komunitas Kampungnesia.
Semua proses kegiatan Kampungnesia di publikasikan dalam beragam bentuk, seperti video, mural, buku dan lain sebagainya dengan tujuan yang sederhana, yakni, kota harus tumbuh dengan bekal pengetahuan warga tentang kota maupun kampung dimana mereka tinggal, tumbuh, bekerja dan berhubungan antar sesama. Dalam melakukan seluruh proses belajar tersebut, Kampungnesia memusatkan pengetahuan pada warganya, dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh prosesnya. Proses ini merupakan upaya anak-anak muda dalam memenuhi kembali hak-hak warga atas kota yang sudah di rampas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Upaya pemberdayaan masyarakat kampung-kota melalui skema reproduksi pengetahuan yang dilakukan Kampungnesia memiliki perbedaan dengan upaya yang dilakukan komunitas terhadap pemberdayaan anak mudanya. Proses ini menempatkan anak muda dan kampung-kota dalam posisi yang berbeda, walaupun tujuannya sama yakni pemberdayaan. Landasan utama dalam pengembangan konsep pemberdayaan Kampungnesia adalah “people centered” dan “participatory” Oleh karena itu, kerangka dalam merancang agendanya ialah ; Enabling, Empowering dan Protecting.
Fokus utama upaya pemberdayaan kampung-kota yang dilakukan Kampungnesia ialah melalui transfer pengetahuan. Proses transfer pengetahuan tersebut dilakukan melalui agenda produksi pengetahuan, reproduksi pengetahuan dan terakhir bagaimana pengetahuan itu distribusikan kembali kepada masyarakat kampung-kota. Agenda tersebut dapat di analisis melalui kerangka pemberdayaan sebagai tahap-tahap Kampungnesia dalam upaya melakukan pemberdayaan kampung-kota.
Seluruh kegiatan yang dilakukan di kampung bertujuan untuk menemukan kembali pengetahuan tentang kampung-kota yang dimiliki warga. Proses ini merupakan bentuk dari tahap yang disebut dengan Enabling. Salah satu ahli mengatakan bahwa enabling merupakan proses mengaktifkan, memungkinkan, serta menyanggupkan masyarakat. Dalam hal ini, kampungnesia turut melibatkan masyarakat dalam proses produksi pengetahuan melalui pengetahuan yang mereka memiliki. Seluruh mengadakan berbagai agenda yang bersifat empowering, Kampungnesia terlebih dahulu mengumpulakan berbagai informasi dari masyarakat dan mengajak masyarakat untuk bersama merancang agenda-agenda pemberdayaan selanjutnya.
Tahap selanjutnya ialah Empowering, Kampungnesia merancang berbagai macam agenda dalam rangka mereproduksi pengetahuan yang telah di produksikan sebelumnya. Tahap reproduksi ini merupakan upaya untuk merekonstruksi kembali pengetahuan masyarakat atas ruang (kampung-kota). Harapannya, melalui upaya rekonstruksi pengetahuan ini daat tercipta mentalitas masyarakat kampung-kota yang lebih baik. Dalam perkembangan kota, mentalitas warga merupakan hal yang bersifat esensial. Kemajuan suatu ruag sangat dipengaruhi dengan tindakan sosial masyarakat kota. Agenda-agenda yang dirancang dalam rangka transfer pengetahuan bentuknya beragam, dari mulai diskusi, workshop, seminar, temu stakeholder, sampai dengan transfer pengetahuan melalui berbagai macam platform di sosial media.
Sebagai langkah akhir dalam proses pengupayaan pemberdayaan kampung-kota, ialah protecting. Kampungnesia pada dasarnya memiliki goals besar dari apa yang mereka lakukan ; berpihaknya kebijakan pemerintah kepada masyarakat kampung. Proses ini selalu bertujuan untuk membela kepentingan masyarakat kampung-kota, karena pada dasarnya adanya proses ini juga terlahir dari kegelisahan akan kampung-kota yang tumbuh tana memihak pada warga. Bentuk upaya perlindungannya dilakukan melalui agenda berjejaring dengan berbagai pihak, dari mulai akademisi, lsm sampai dengan lembaga pemerintahan.
Agenda berjejaring ini menjadi pembuka kesempatan untuk menyebarluaskan ide terkait reproduksi pengetahuan kampung-kota. Selain itu lewat berbagai publikasi yang telah dilakukan berupaya menyadarkan berbagai pihak tentang pengetahuan kampung-kota dimana yang menjadi tujuan akhirnya ialah terbentuknya kebijakan serta program-program yang memihak pada kampung-kota. Sampai saat ini memang proses ini belum sampai pada goals tersebut, namun seluruh prosesnya telah menggambarkan bagaimana Kampungnesia berupaya untuk mencapai titik tersebut.

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Komentar
Done
Baca Juga