#damaibisakarenabiasa

Ada Apa di “Pesantren”?

profile

besiberani

Update

Industri perfilman telah menjadi bagian hidup saya sejak tahun 2004. Sebagai seorang produser dan manajer program, saya pernah tergabung dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan perfilman di festival film Europe on Screen (2012-2014), In-Docs (2015-2016), dan kineforum (2017-2018). Selain itu, perjalanan panjang ini telah melibatkan saya di bidang produksi film, beberapa di antaranya adalah dalam pembuatan film panjang “Jermal” (2008), film pendek “Payung Merah” (2010), “Dino” (2013), dan dokumenter “Stories of Recovery: 10 Years after Tsunami” (2014). Saya percaya bahwa film adalah media komunikasi yang punya potensi tinggi untuk memengaruhi dan menginspirasi orang banyak. Untuk itu, saya kerap mencari cara baru untuk bekerja dengan film dan mengembangkan jejaring di luar komunitas dan industri film. Di tahun 2018, saya bersama dua rekan—Rival Ahmad dan Ardi Yunanto—memulai BesiBerani, sebuah intereferensi sosial melalui medium film. Kami membuat Alteraksi—sebuah program kombinasi film dan metode fasilitasi sebagai alat untuk mengajak kita semua untuk membicarakan sekaligus mengalami beragam opini, pandangan, perasaan, dan pemikiran mengenai persoalan keragaman, keadilan, dan inklusi sosial dalam hidup sehari-hari. Saat ini, BesiBerani juga bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan kegiatan distribusi berdampak untuk sebuah film dokumenter panjang yang berjudul “Pesantren”, karya Shalahuddin Siregar.
heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone