Pendidikan Indonesia di Mata Internasional

#ForABetterWorldID

campaign

Update

24 January 2021

Hai, Changemakers!

Pendidikan itu jelas penting banget untuk kita semua. Dengan mendapat pendidikan yang layak, kita dapat berkembang dan menjadi individu yang memiliki keahlian tertentu yang nantinya dapat berkontribusi terhadap negara. Makanya, penting bagi setiap negara memiliki kualitas pendidikan yang baik.

Di Indonesia, kualitas pendidikan masih perlu ditingkatkan. Dalam pemeringkatan daya saing negara berdasarkan kemampuan dan talenta sumber daya manusia di Global Talent Competitiveness Index (GTCI), Indonesia menduduki peringkat keenam dari sembilan negara di ASEAN setelah Thailand yang berada di peringkat kelima, Filipina di peringkat keempat, Brunei Darussalam di peringkat ketiga, Malaysia di peringkat kedua, dan Singapura di peringkat pertama. Pendidikan formal, literasi baca-tulis-hitung, dan peringkat internasional universitas adalah beberapa hal yang menjadi tolak ukur.

Loh, kok bisa, ya, pendidikan di Indonesia nggak sebaik negara lain? Apa sih yang membedakan pendidikan di negara lain dengan Indonesia? Salah satu contohnya adalah perbedaan pendidikan Finlandia dengan Indonesia. Di Finlandia, anak-anak memulai preschool pada umur 7 tahun di mana rasio muridnya adalah maksimal satu banding tujuh agar guru bisa lebih memperhatikan muridnya. Beda banget, kan, sama di Indonesia yang dalam satu kelas aja anaknya bisa lebih dari 20 siswa. Di negara di Asia seperti Jepang, sedari kecil udah diberikan mindset budaya gigih dan pantang menyerah. Sistem pendidikan di Jepang berorientasi banget pada pikiran kalo siapa yang paling rajin akan sukses. Banyak yang kita bisa pelajari dari pendidikan di negara lain, ya, Changemakers.

Nah, gimana, ya, cara kita membantu memajukan kualitas pendidikan di sini sebagai pelajar atau mahasiswa? Yuk, lakukan hal-hal berikut ini!

Fokus dengan apa yang ingin dipelajari

Kalau lagi main mau selama apapun berasa cepet, tapi kok kalau lagi belajar baru berapa menit aja udah kayak berjam-jam ya? Hayoo, siapa yang suka ngerasain hal itu? Emang, kalau kita mau belajar banyak banget rintangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah menjaga fokus. Jadi, saran Champ adalah temui dulu pelajaran atau materi apa yang paling kamu sukai dan ingin ahli di bidang tersebut. Temukan metode belajar yang efektif untuk diri kamu sendiri, misal nih kamu ternyata anaknya audio banget jadi lebih suka belajar dari mendengarkan hasil rekaman dari materi-materi di kelas tadi, atau sebagainya. Dan yang nggak kalah penting adalah posisi yang nyaman untuk kamu belajar di rumah. Hindari ruang-ruang yang mudah membuatmu mengantuk atau banyak suara, agar menjaga motivasi dan mood selama kamu belajar.

Menempuh pendidikan setinggi-tingginya

Ada yang bilang pendidikan adalah tiket emas untuk kesempatan besar di masa depan. Nah, selagi berusaha mewujudkan mimpi besarmu. Kamu bisa memilih jenjang pendidikan yang akan ditempuh kedepannya, sesuai pertimbang yang sudah dipikirkan matang-matang . Misal sesudah lulus sekolah mau langsung S1 atau D3 atau les non-formal terlebih dahulu demi masuk kampus impian. Setelah S1 mau lanjut sekolah lagi atau berkarir dan belajar langsung di dunia profesional. Apapun yang kamu pilih, pasti memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Intinya, tetap haus ilmu ya!

Mengasah soft skills

Soft skills atau keterampilan seperti keterampilan interpersonal, komunikasi, manajemen waktu, kerjasama, berpikir kreatif, penyelesaian masalah, dan networking sama pentingnya, loh, dengan ilmu lain dalam membantu memajukan pendidikan di Indonesia. Soft skills ini akan memudahkan kita untuk terjun di masyarakat maupun dunia kerja.

Nah, mulai sekarang, kita harus belajar dengan giat, berpendidikan tinggi, dan mengasah soft skills supaya bisa membawa nama Indonesia di mata dunia di kemudian hari, ya, Changemakers!