#ForABetterWorldID

Tips Mendukung Kesehatan Mental Ibu

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Setuju dong, berapa pun usia atau latar belakangmu, kesehatan mental itu sesuatu yang penting dan harus kita ketahui. Terlebih di masa pandemi COVID-19, perasaan kecemasan, ketakutan, tekanan mental akibat dari isolasi, pembatasan

jarak fisik dan hubungan sosial, serta ketidakpastian terus meningkat selama 

COVID-19 menyerang. 


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta 

penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, 

dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. 

Selain itu berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan 

Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 

orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri, serta 47,7 persen 

korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak 

remaja dan usia produktif. 


Salah satu yang juga rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa di masa 

pandemi ini adalah para ibu hamil. Periode hamil, bersalin, nifas dan menyusui 

merupakan bagian dari daur hidup yang membutuhkan perhatian khusus dalam 

bidang kesehatan, termasuk kesehatan jiwa. Pada masa tersebut, mereka rentan

mengalami masalah kejiwaan. 


Salah satu masalah kejiwaan yang sering dialami oleh ibu hamil hingga 

menyusui adalah: depresi, cemas, gangguan tidur, psikotik. Sejumlah riset juga 

melaporkan bahwa wanita yang melahirkan tidak jarang mengalami cemas, 

takut, bahkan depresi. Sang ibu yang sudah terkuras fisiknya, harus pula 

merasakan letih yang luar biasa saat merawat bayi mereka. Faktor lain yang bisa

menambah masalah kejiwaan para ibu adalah tuntutan tertentu dari lingkungan 

sekitar. "Hal tersebut dapat menyebabkan gejala baby blues, dan apabila ini 

tidak segera ditangani maka akan berlanjut ke post partum depression," kata 

Psikolog Klinis dan Advisor dari Mother Hope Indonesia Novi Yulianti dalam Live 

Instagram bersama Cantika pada 8 Maret 2022. 

Gejala baby blues umumnya muncul mulai dari 2 sampai 10 hari setelah 

melahirkan. Sementara postpartum depression biasanya muncul pada bulan 

kedua atau ketiga setelah melahirkan. Para ibu bisa aja merasakan masalah 

mental itu selama 1 tahun. Saat alami postpartum depression, bisa saja ia tidak 

kehilangan minat mengurus bayinya. 


Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan sebagai support system ibu yang 

menjalani proses hamil hingga menyusui ini. 


1. Tanyakan bagaimana keadaannya

Menjaga suasana hati tetap stabil selama kehamilan merupakan hal penting 

yang harus dilakukan oleh para ibu. Berbagi perasaan dan ketakutan merupakan

hal yang melegakan. Anda bisa bertanya kepada para ibu ini bagaimana 

keadaan atau bahkan bagaimana perasaan mereka. Anda juga bisa mengajak 

para ibu ini untuk berbicara kepada para ibu lain untuk bertukar pengalaman.


2. Sharing pekerjaan domestik dengan suami

Banyak istri sering merasa tidak didukung oleh pasangan mereka ketika 

menjalani proses hamil hingga menyusui, pengasuhan anak serta urusan 

domestik. Hal ini kerap menyulutkan emosi kedua belah pihak. Para suami yang 

tidak terbiasa menangani masalah domestik mungkin tidak tahu apa yang harus 

dilakukan. Dalam kasus ini, ada baiknya para istri berbicara dengan suami untuk 

melakukan pembagian tugas atau meminta bantuan secara langsung. Sangat 

disarankan agar para istri tidak menggunakan kode-kode tertentu yang 

membuat suami tidak paham.  


3. Terapkan pola makan sehat dan seimbang

Cara lain yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi kecemasan selama hamil 

adalah mencukupi kebutuhan nutrisi setiap hari. Mengonsumsi makanan bergizi 

tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin, tapi juga 

kesehatan fisik dan psikis para ibu hamil dan menyusui. Konsumsilah makanan 

yang kaya akan vitamin, mineral, asam lemak omega-3. Jangan lupa, minum air 

putih setidaknya 1,5 liter per hari untuk menghindari dehidrasi saat hamil.


Gejala baby blues umumnya muncul mulai dari 2 sampai 10 hari setelah 

melahirkan. Sementara postpartum depression biasanya muncul pada bulan 

kedua atau ketiga setelah melahirkan. Para ibu bisa aja merasakan masalah 

mental itu selama 1 tahun. Saat alami postpartum depression, bisa saja ia tidak 

kehilangan minat mengurus bayinya. 


Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan sebagai support system ibu yang 

menjalani proses hamil hingga menyusui ini. 


1. Tanyakan bagaimana keadaannya

Menjaga suasana hati tetap stabil selama kehamilan merupakan hal penting 

yang harus dilakukan oleh para ibu. Berbagi perasaan dan ketakutan merupakan

hal yang melegakan. Anda bisa bertanya kepada para ibu ini bagaimana 

keadaan atau bahkan bagaimana perasaan mereka. Anda juga bisa mengajak 

para ibu ini untuk berbicara kepada para ibu lain untuk bertukar pengalaman.


2. Sharing pekerjaan domestik dengan suami

Banyak istri sering merasa tidak didukung oleh pasangan mereka ketika 

menjalani proses hamil hingga menyusui, pengasuhan anak serta urusan 

domestik. Hal ini kerap menyulutkan emosi kedua belah pihak. Para suami yang 

tidak terbiasa menangani masalah domestik mungkin tidak tahu apa yang harus 

dilakukan. Dalam kasus ini, ada baiknya para istri berbicara dengan suami untuk 

melakukan pembagian tugas atau meminta bantuan secara langsung. Sangat 

disarankan agar para istri tidak menggunakan kode-kode tertentu yang 

membuat suami tidak paham.  


3. Terapkan pola makan sehat dan seimbang

Cara lain yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi kecemasan selama hamil 

adalah mencukupi kebutuhan nutrisi setiap hari. Mengonsumsi makanan bergizi 

tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin, tapi juga 

kesehatan fisik dan psikis para ibu hamil dan menyusui. Konsumsilah makanan 

yang kaya akan vitamin, mineral, asam lemak omega-3. Jangan lupa, minum air 

putih setidaknya 1,5 liter per hari untuk menghindari dehidrasi saat hamil.


4. Olahraga ringan

Melakukan olahraga bisa menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan 

mental para ibu. Kegiatan itu dijamin bisa mengurangi rasa cemas selama 

menjalani proses hamil dan menyusui. Olahraga juga bisa memperbaiki suasana 

hati (mood). Ada beberapa pilihan olahraga ringan yang bisa dilakukan para ibu. 

Beberapa di antaranya adalah jalan santai, berenang, atau yoga hamil (prenatal 

yoga).


5. Bidan dan Dokter Obgyn bisa lakukan screening kesehatan psikis

Selama ini, sudah banyak program pemerintah dalam upaya menjaga kesehatan 

ibu dan anak. Sayang, kesehatan yang lebih banyak disoroti adalah kesehatan 

fisik. Padahal kesehatan mental seseorang bisa berdampak pula pada kesehatan 

fisiknya. Sebagai salah satu bentuk support system, para dokter ogbyn dan 

bidan bisa ikut memantau kondisi psikis para ibu.



6. Kantor harus ikut suportif

Jumlah ibu bekerja terus meningkat. Sehingga para perusahaan juga harus ikut 

memikirkan kesehatan karyawan perempuan mereka, terutama para ibu yang 

sedang di tahap hamil dan menyusui. Ketika di masa pandemi ini karyawan 

banyak bekerja dari rumah, perusahaan bisa memastikan beban kerja para ibu 

ini dan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Perusahaan juga bisa 

memastikan soal waktu bekerja para karyawan perempuannya. Harapannya, 

para perusahaan bisa memastikan karyawan perempuannya menyeimbangkan 

waktu antara bekerja dan kehidupan sosial mereka.  


7. Ajak ibu menemui tenaga kesehatan profesional bila diperlukan

Tidak banyak orang yang sadar bahwa dirinya sedang dalam kondisi stres. Bila 

memang diperlukan, mendatangi bantuan profesional bisa jadi pilihan. Saat ini 

pergi ke psikolog sudah bukan lagi hal yang aneh. Psikolog atau tenaga medis 

kesehatan mental sudah mulai ada di beberapa layanan kesehatan tingkat 

pertama. Beberapa Puskesmas atau klinik pun memberikan bantuan kesehatan 

mental secara cuma-cuma. Memang ada saja ibu yang takut mendatangi tenaga 

kesehatan profesional. Beberapa di antara mereka ternyata khawatir dicap 

sebagai ibu yang tidak baik bagi buah hati mereka ketika mengeluh ke tenaga 

Profesional.



Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Campaign.com dan Cantika.


Referensi

1. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/

kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/

2. http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/3936/1/Laporan%20Penelitian

%20Kesehatan%20Mental%20Ibu%20Hamil.pdf

3. https://www.halodoc.com/artikel/postpartum-depression-dan-baby-blues-lebih-

parah-yang-mana

4. https://www.alodokter.com/Begini-Caranya-Mengusir-Kecemasan-Saat-Hamil

5. https://www.instagram.com/p/Ca1rs5gJUTC/


image

heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone