Halo, Changemakers!
Kalian setuju nggak sih, kalau kita harus punya skill berkomunikasi yang efektif? Menurut Champ, wajib banget sih, terutama bagi suatu perusahaan, organisasi, atau komunitas. Karena, dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, kita akan satu langkah lebih dekat untuk mencapai goals.
Sayangnya, banyak organisasi/komunitas yang gagal dalam menciptakan komunikasi yang efektif tersebut atau dengan kata lain miskom. Salah satu penyebabnya adalah karena organisasi/komunitas kurang mengenal audience-nya. Di sini, seringkali, organisasi/komunitas hanya berfokus pada solusi yang mereka buat, tanpa memperhatikan apa yang sebenarnya diinginkan/dibutuhkan oleh audience.
Untungnya, kemarin Champ belajar pakai metode Design Thinking di Campaign #ForChange Class “Implementing Design Thinking for Effective Communication” yang disampaikan oleh Dr. Ari Margiono. Beliau menyampaikan bahwa Design Thinking adalah sebuah metode problem solving yang mengedepankan user experience atau apa yang dialami oleh audience. Lebih jelasnya, metode Design thinking dapat menjadi alat bantu untuk menyelesaikan masalah user yang membutuhkan solusi bersifat human-centered. Sehingga, metode ini sangat cocok untuk diterapkan pada ranah komunikasi maupun bisnis!


Ini dia step by step Design Thinking:
Empathize: Pelajari tentang perasaan dari audience.
Untuk tahap ini kita bisa mulai dengan cara memposisikan diri kita sebagai audience. Dengan demikian, kita dapat lebih mudah memahami kendala yang dialami termasuk apa yang dirasakan, hingga ekspektasi nya. Untuk memaksimalkan tahap ini, kita juga bisa melakukan survei terhadap audience, agar hasilnya semakin akurat.
Define: Menyimpulkan masalah utama yang dialami audience.
Masalah utama ini harus bersifat human-centered, bukan masalah-masalah teknis. Contoh: Audience kesulitan menerapkan pola hidup sehat, karena tidak memiliki waktu untuk memasak sendiri.
Ideate: Tahap brainstorm dan menghadirkan solusi.
Kamu bisa memulai dengan memunculkan sebanyak-banyaknya solusi untuk permasalahan tersebut. Baru nantinya, kamu bisa menyaring kembali solusi mana yang paling optimal.
Prototype: Menguji solusi tersebut.
Tahap ini adalah proses trial dan error dari solusimu. Semakin banyak error yang terjadi, maka semakin banyak kesempatan untuk menyempurnakan solusi mu tersebut.
Test: Melakukan testing untuk mewujudkan solusi akhir.
Setelah melalui tahap uji coba, saatnya kamu memfinalisasi solusi tersebut! Namun kali ini dengan melibatkan audience. Hal ini penting, karena pada akhirnya mereka lah yang membutuhkan solusi tersebut.

Itu dia metode Design Thinking! Dengan menggunakan metode ini, komunikasi yang efektif akan terjamin, karena metode ini memusatkan kebutuhan user experience sebagai fokus utamanya, jadi gak miskom lagi deh.
Menarik banget ya materi yang disampaikan di Campaign #ForChange Class! Buat kalian yang kemarin ketinggalan, jangan bersedih karena tanggal 22 Juli 2022, Campaign #ForChange Class bakal ada lagi, kali ini dengan tema “Securing Sustainable Audience Retention for Your Future Campaigns”. Di kelas berikutnya bakal kasih kalian tips and tricks untuk mempertahankan audience/ followers di media sosial kalian.
Wahh, keren banget, ya! Yuk langsung daftarkan diri di link di bawah ini:
https://campaignid.typeform.com/to/iMpwxAcK?typeform-source=campaign.com
