Hai, Changemakers!
Kamu pernah nggak sih, dikatain βsok inggrisβ waktu lagi coba ngomong di depan banyak orang atau bikin konten di media sosial? Padahal kamu emang lebih nyaman ngomong pake bahasa Inggris atau lagi melatih kemampuan speaking supaya lancar. Huft, kadang komentar orang emang nggak bisa dikontrol. Ternyata, bukan kita aja loh, yang pernah dapet komentar kayak gitu, Ratu Vashti seorang model dan Miss Earth Indonesia 2018 juga pernah dapet komentar serupa. Kira-kira gimana, ya, cara Ratu Vashti menanggapi komentar negatif?

Hai Vashti! Boleh perkenalkan diri kamu dulu dong; profesi kamu dan lagi sibuk apa saat ini?
Hi! I'm Vashti, by profession aku Social Media Manager di Digital Agency based in Melbourne. Kalau kesibukan, sih, menurutku I can be busy with different things at different times. Karena aku digital nomad, and my working hours juga menyenangkan, I have a lot of time to do other things other than my work.

Di dunia maya, ada yang kenal Vashti sebagai pegiat sustainable living, sebagai model, sebagai TikToker, atau sebagai fitness enthusiast. How do you usually define yourself?
Sebenernya, what I strive to be is a person full of love, a love for myself, the people around me, and the world around me. And that's sort of my compass when I make decisions. Of course, since i'm human, it's not the easiest thing to do, sometimes we get selfish, and we get angry, but it's important to have a principle that can be our core foundation kanβ¦
Konten-konten Vashti di TikTok sering kali ramai oleh komentar orang yang protes karena kamu berbahasa Inggris. Gimana kamu menanggapinya?
I mean, it's nothing new. Karena kadang-kadang ini juga jadi topik di dunia pertemanan aku. I'm not super fussed about it, it's just how I talk. And thankfully with the rise of Jaksel people, I look more normal now hahaha.

Menurutmu, apakah bangga dan apresiatif terhadap identitas budaya lokal itu berarti harus berbahasa Indonesia terus? Ada hubungannya nggak, sih?
I think the language that you're comfortable with shouldn't define the love for your country. I think, orang-orang yang kenal aku tau kalau most of my stuff are local made. Aku suka banget sama batik, sama kebaya, dan bentuk cinta aku juga bisa dilihat dari 'pengabdian' aku saat mencoba mengharumkan nama bangsa ke kontes-kontes international.
Mungkin bukan kamu doang, tapi Changemakers di luar sana juga pernah mendapat komentar negatif terhadap unggahan media sosialnya. Ada tips buat menghadapinya supaya nggak jadi discouraged untuk terus berekspresi lewat konten?
You cannot control others but you can control yourself. Ini satu hal yang masih aku coba master sih, karena tentunya ada aja gitu komen yang bikin sedih. Tapi, just share it with the people you love, kamu akan mendapatkan afirmasi yang kamu butuhkan disaat kamu lagi susah mengafirmasikan diri sendiri.
Wah, seru banget yaa ngobrol bareng Vashti! Champ juga jadi dapet insights baru nih, kalau cara masing-masing orang dalam menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia tuh, beda-beda. Selain itu, Champ juga belajar untuk fokus melakukan hal-hal yang positif tanpa merugikan orang lain. Kamu juga bisa loh, melakukan hal positif dengan cara ikutan Challenge di bawah ini!