Hai, Changemakers!
Di zaman yang semakin canggih kayak sekarang bikin semua orang jadi lebih gampang berkomentar di media sosial sesuka hati termasuk menyampaikan kritik tentang sesuatu. Kamu pasti pernah menemukan tweet atau postingan orang lain di media sosial yang katanya, sih, lagi memberi kritik. Tapi, isinya malah bikin ribut. Terus gara-gara itu malah bikin kamu takut dan ragu buat menyampaikan kritik.
Baru-baru ini juga ramai kritik salah satu netizen di Twitter mengkritik kebijakan pembangunan pemerintah daerah Jawa Barat yang ngebuat banyak netizen lain bereaksi. Jadi makin parno, ya. Eitsss…tenang, biar kritik yang kamu sampaikan nggak melukai perasaan orang lain kamu bisa tanya ke diri kamu sendiri lima pertanyaan ini sebelum menyampaikan kritik.
1. Apakah kamu mengerti persoalan tentang hal yang mau kamu kritik?
Sebelum memberikan kritik, kamu harus paham tentang persoalan yang lagi dibahas. Jangan sampai kamu cuma mengetahui potongan-potongan cerita dari sumber yang nggak jelas. Hal ini penting biar kritik yang kamu berikan nggak salah sasaran alias nggak nyambung.
2. Apa ada motif lain yang mempengaruhi isi kritik kamu?
Kalau
isi kritik kamu banyak mengandung hate comment untuk orang atau hal yang ingin kamu kritik, ada baiknya kamu coba merenung lagi. Jangan-jangan ada masalah pribadi atau dendam dengan orang tersebut. Kalau emang ada motif tersembunyi… Stop aja, ya? Soalnya, nanti kritik kamu nggak objektif lagi.
3. Apakah kritik kamu udah disertai solusi? Atau cuma menekankan kelemahan seseorang/sesuatu yang dikritik?
Siapa,
sih, yang suka dikritik yang isinya cuma ngasih tau keburukan kita aja tanpa solusi?. Pastinya kita semua lebih suka dapat kritik yang membangun supaya bisa memperbaiki diri jadi lebih baik lagi. Makanya, saat menyampaikan kritik, kamu perlu kasih solusi juga diakhir agar bisa menjadi kritik yang membangun dan bisa memecahkan permasalahan.
4. Pantaskah pemilihan kata atau kalimat dari kritik yang kamu berikan? Apakah menyinggung SARA atau menghina pihak lain?
Iya,
sih, ngasih kritik sama solusi juga. Tapi, jangan sambil marah-marah atau pakai kata-kata kasar dong. Jangan ditiru, ya, Changemakers! Meskipun lagi memberikan kritik kita harus tetap menjaga sopan santun dan berkepala dingin. Kalau kritik yang kamu berikan disampaikan dengan baik, orang lain juga akan lebih mudah menerima dan memahami maksudnya.
5. Siapkah kamu menerima sanggahan atas kritik yang kamu berikan?
Hmmm, pertanyaan terakhir emang agak sulit, ya. Tapi, ada benarnya, loh. Soalnya kritik yang kita berikan nggak wajib diterima sama orang lain. Nggak semua orang juga bisa menerima kritikan. Jadi, apa pun respons mereka kamu harus siap menerimanya. Jangan dimasukkan ke hati apalagi sampai ribut karena nggak diterima, BIG NO!
Kalau kamu udah mantap sama jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, tandanya kamu boleh menyampaikan kritik kamu ke orang lain. Ingat, selain memberikan kritik yang membangun, cara penyampaian kamu juga penting. Semoga setelah membaca ini kamu jadi nggak bingung lagi, ya, untuk menyampaikan kritik. Butuh tips lain? Coba sampaikan di kolom komentar, siapa tau bakal dibuat untuk konten minggu depan. 😉