Hai, Changemakers!
Gen Z sekarang lagi sering banget diomongin loh, di media sosial! Hal ini terjadi di media sosial gara-gara Champ menemukan konten-konten yang protes dengan kinerja yang berbeda dari Gen Z dengan generasi sebelumnya . Karena kejadian ini banyak yang ngerasa nama Gen Z jelek di dunia kerja. Sebenarnya, Gen Z ini kenapa, ya, kok sampai punya reputasi jelek? Yuk, kita tengok bareng-bareng alasan dari reputasi jelek Gen Z!
Jadi, Gen Z tuh…
Dilansir dari The Hill, survey kepada para manajer dan pemimpin di kantor menunjukkan terdapat 74% orang merasakan bekerja dengan Gen Z itu paling menantang dibandingkan dengan karyawan-karyawan yang lebih tua. Gen Z dinilai sering berpikir kalau mereka lebih pintar dan mampu daripada karyawan lain, dan mereka akan bilang secara langsung di depan muka. Nggak hanya itu aja, Kompas.com juga mendapatkan hasil survey kalau pada akhirnya para petinggi harus memutuskan hubungan kerja dengan Gen Z karena dirasa sulit untuk ditangani. Waduh, kita lihat dulu, yuk, 3 alasan dari hasil survey yang dilakukan oleh New York Post!
1. Gampang banget terdistraksi alias fokus gampang buyar
Gen Z ternyata menjadi generasi yang punya kesabaran setipis tissue dan toleransi yang kecil terhadap tekanan-tekanan di pekerjaan mereka. Bahkan, mereka nggak akan segan untuk ambil cuti di bulan pertama bekerja. Nggak cuma itu aja, banyak Gen Z yang punya banyak banget pekerjaan sampingan, seperti freelance atau part time dan juga hobi-hobi lainnya yang akhirnya bikin mereka susah banget buat fokus. Terakhir, ada satu barang yang paling bikin Gen Z makin susah fokus dan sering dimarahin, yaitu handphone! Nah, loh, siapa yang sering susah fokus gara-gara main handphone mulu??
2. Suka banget dengan kebebasan
Perilaku yang suka kebebasan atau cenderung bablas akhirnya bikin sebagian orang-orang jadi menilai kalau Gen Z itu susah banget buat diatur. Mereka cuma mau melakukan apa yang mereka sukai dan dianggap menarik aja. Para pemberi kerja juga ternyata sering banget mengeluhkan perilaku Gen Z yang satu ini, loh! Terus, Gen Z juga sangat menyuarakan hak kerja yang sesuai dengan jam kerjanya aja atau bisa dikatakan work life balance. Jadinya, mereka lebih senang cari perusahaan yang bisa ikut fleksibel kayak mereka.
3. Gampang banget untuk tersinggung
Nggak sembarang menuduh Gen Z, tapi ada data riset yang dilansir dari Kompas.com, yang menunjukkan kalau 35% pekerja Gen Z gampang tersinggung. Kalau kata pekerja yang beda generasi, harus banyak sabar kalau menghadapi Gen Z. Bahkan orang lain jadi harus berhati-hati kalau ngobrol dengan Gen Z karena sangat sensitif dan mudah rapuh. Kira-kira kenapa ya Gen Z bisa gampang tersinggung?
Begini review dari geng Millennial di Campaign!
Kira-kira gimana ya, pengalaman-pengalaman menarik dari para Millennial di tim Campaign #ForABetterWorld yang kesehariannya bekerja dengan Gen Z? Yuk, kita lihat jawaban-jawaban mereka!
– Kak Mustika, Learning & Development Mentor
Kak Mustika sebagai bagian dari Millennial ternyata sempat takut banget kalau ngobrolnya nggak nyambung loh, dengan teman-teman Gen Z. Di luar hal-hal lain yang negatif, ternyata ada hal positif yang ditemukan Kak Mustika karena jadi bisa ikutan perkembangan tren-tren baru di kalangan Gen Z, seperti istilah skena!
– Kak Aziz, Engagement Lead
Menurut Kak Aziz, Gen Z masih kurang strong buat menghadapi berbagai hal seperti yang udah pernah dilalui oleh para Millennial. Selain itu, Gen Z juga masih dirasa harus terus melatih rasa inisiatif di dalam diri. Bisa jadi catatan, nih!
– Kak Intan, Program Manager
Millennial pastinya terhimpit dan merasakan bekerja dengan generasi baby boomers dan Gen Z. Jadi, mereka hanya bisa menabung dan berkata sabar kalau bekerja dengan yang udah tua dan yang lebih muda!
– Kak Noriko, Sponsorship & Partnership Manager
Bukan tentang kinerja, tapi Kak Noriko merasa takjub dengan Gen Z yang punya semangat tinggi untuk dapetin pengalaman di dunia kerja! Soalnya Kak Noriko sering banget lihat CV Gen Z yang masih kuliah, tapi pengalaman kerja udah banyak banget dan dia merasa beda dengan zamannya dulu yang biasanya orang-orang cari kerja pasti di tahun terakhir kuliah. Wah, terasa ya ternyata perbedaannya!
– Kak Icha, Content Writer Officer
Kalau dari Kak Icha, kerja dengan Gen Z tuh banyak banget idenya! Selain itu, Gen Z juga dianggap sangat aware dengan kesehatan mental, jadinya kalau Gen Z merasa ada yang nggak sesuai, pasti akan bilang!
– Kak Adham, Legal and Compliance Officer
Menurut Kak Adham, di balik kalimat “Gen Z kurang tahan banting”, ada perkembangan yang terjadi di lingkungan Gen Z, mulai dari perkembangan dunia internet, sehingga Gen Z lebih mudah untuk menyuarakan pendapatnya. Di sisi lain, Millennial harus bisa beradaptasi juga dengan cara kerja Gen Z karena mereka lebih paham mengenai teknologi. Millennial nggak boleh ketinggalan, dan Gen Z juga harus terbuka untuk terus belajar.
Kira-kira itu jawaban dari tim Campaign #ForABetterWorld! Ternyata nggak semua Gen Z itu dicap jelek sama semua orang, Gen Z juga membawa dampak yang positif juga untuk teman-teman yang berbeda generasi. Nah, sekarang coba dong, share juga pengalaman kamu yang Millennial dan bekerja dengan Gen Z di kolom komentar!