#ForABetterWorldID

Bukan cuma di Dunia Nyata, Perempuan juga Mengalami Kekerasan di Dunia Maya

profile

campaign

Update

Hi, Changemakers!

Saat ini, kita seperti hidup di dua dunia. Eh, bukan dunia gaib maksudnya, ya. Dua dunia yang Champ maksud adalah dunia nyata dan dunia maya. Yap, di era digital ini, sebagian besar dari kita nggak bisa hidup tanpa internet, Makanya, ada sebutan ‘Dunia Maya’ yang menjadi tempat untuk berinteraksi, berbagai informasi, dan melakukan aktivitas sosial lainnya secara online. 

Sayangnya, mereka yang belum paham etika berdigital membuat dunia maya jadi nggak menyenangkan, terutama bagi para perempuan yang menjadi sasaran objektifikasi dan rentan mengalami kekerasan secara online. Emangnya bisa dikatakan kekerasan kalau nggak menimbulkan luka fisik? Jelas bisa, dong. Nah, biar lebih paham tentang kekerasan online, khususnya tentang kekerasan berbasis gender online, kamu harus simak artikel ini sampai selesai, ya!


Apa itu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)?

image

Sumber: freepic.com

Nggak ada bedanya dengan kekerasan gender di dunia nyata, KBGO juga menjadi hal yang nggak bisa dibenarkan. Menurut Southeast Asia Freedom of Expression Network, segala hal yang mengandung niatan untuk melecehkan gender secara online disebut KBGO. Sedangkan, kekerasan di luar permasalahan gender disebut kekerasan umum di ranah online. 

Sejak tahun 2017, Komnas Perempuan udah menemukan 8 bentuk KBGO, yaitu: Pendekatan untuk Memperdaya (Cyber Grooming), Pelecehan Online (Cyber Harassment), Peretasan (Hacking), Konten Ilegal (Illegal Content), Pelanggaran Privasi (Infringement of Privacy), ancaman distribusi foto/video pribadi (Malicious Distribution), pencemaran nama baik (Online Defamation), dan Rekrutmen Online (Online Recruitment). Sedangkan, Internet Governance Forum menjelaskan 6 aktivitas yang termasuk KBGO, yaitu: menguntit, mengintimidasi, melecehkan secara seksual, mencemarkan nama baik, mengujarkan kebencian, dan eksploitasi.


Mengapa Perempuan Rentan menjadi Korban KBGO?


image

Sumber: freepic.com

Dunia maya seolah menjadi fasilitas yang praktis digunakan untuk melakukan kekerasan terhadap perempuan hanya dengan gerakan jari-jemari. Berdasarkan data dari LBH APIK Jakarta, SAFEnet, Komnas Perempuan, dan KPAI, menunjukan selalu meningkatnya kasus KBGO, yang korbannya sebagian besar adalah perempuan. Kira-kira, kenapa ya perempuan sangat rentan menjadi korban kekerasan baik di dunia nyata maupun dunia maya?

Vennetia Danes, Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA, menjelaskan salah satu faktor terbesar dari kerentanan perempuan menjadi korban kekerasan karena budaya patriarki. Selain terjadi di dunia nyata, patriarki juga udah masuk ke dunia maya. Jadi, perempuan seolah nggak punya ruang yang aman karena selalu dianggap memiliki status yang lebih ‘rendah’ dibanding laki-laki. 


image

Patriarki yang udah lama terjadi membuat adanya anggapan kekerasan terhadap perempuan ini sebagai ‘kodrat’ yang nggak bisa mereka hindari. Padahal, BUKAN! Kekerasan bukan kodrat untuk perempuan ataupun laki-laki. Manusia berhak untuk hidup bebas dari segala bentuk kekerasan. Jadi, KBGO atau bentuk kekerasan gender lainnya nggak bisa dianggap sepele dan harus segera dihentikan. 


KBGO sama Bahayanya dengan Kekerasan di Dunia Nyata

“Aku kan cuma iseng aja ikutan komen godain dia”, “Aku kan cuma nge-share videonya ke temen-temen deket aja”, “aku kan cuma, bla..bla..bla…”. Nggak ada kata ‘cuma’ untuk perilaku kekerasan. Karena, keisengan jari yang menurutmu sepele itu ternyata bisa berdampak begitu besar bagi para perempuan yang mengalaminya. 

Mereka bisa menarik diri dari keluarga dan lingkungannya karena foto atau video yang kamu sebarkan tanpa persetujuan. Mereka bisa kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran seumur hidup karena kamu mencemari nama baiknya. Mereka bisa kehilangan kemampuan untuk berekspresi bebas di dunia maya karena kamu selalu berkomentar negatif. Bahkan, mereka bisa mengalami depresi, gangguan kecemasan, hingga ingin mengakhiri hidup karena merasa begitu seram dan jahatnya perilakumu di dunia maya. Dampak ini bukan cuma akan dirasakan oleh mereka yang mengalaminya, tapi juga akan berdampak pada seluruh perempuan yang menganggap dunia nggak aman bagi perempuan. 


Gimana Caranya Menyikapi KBGO?

Ada 4 tips dari SAFEnet untuk melindungi privasi kamu di dunia maya untuk menyikapi KBGO

1. Apabila memungkinkan, dokumentasikan hal-hal yang dilakukan pelaku secara detail, secara kronologis agar dapat membantu proses pelaporan dan pengusutan kasus ke pihak berwenang.

2. Apabila memungkinkan, kamu bisa pantau dan nilai situasi yang sedang dihadapi dan ambil keputusan terbaik dan teraman untuk dilakukan. 

3. Jangan ragu untuk meminta bantuan dengan cara menghubungi lembaga, organisasi, atau institusi terpercaya. Misalnya Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Psikolog, dan bantuan keamanan digital.

4. Laporkan dan Blokir pelaku apabila membuat kamu nggak nyaman. 


Hmm, di dunia yang seharusnya menjadi tempat manusia untuk bebas berekspresi, perempuan justru mengalami keterbatasan karena banyaknya bentuk kekerasan yang ditujukan secara sengaja oleh pihak yang nggak bertanggung jawab. Kalau sudah begini, di mana perempuan akan mendapatkan ruang yang aman dan nyaman?

Ngomongin soal ruang aman, Champ mau ajak kamu untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman untuk anak-anak panti dalam mengenyam pendidikan. Caranya kamu bisa ikut Challenge Mendukung Fasilitas Pendidikan yang Lebih Baik untuk Anak-Anak Panti Asuhan dari AIESEC UNILA. Aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp15 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk, kita ciptakan ruang pendidikan yang aman dan nyaman untuk anak-anak di panti asuhan!


Referensi:

https://awaskbgo.id/author/fuyunghai/ 

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/364679/patriarki-faktor-pendorong-kekerasan-pada-perempuan

https://safenet.or.id/wp-content/uploads/2019/11/Panduan-KBGO-v2.pdf 


heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone