Sumber: Freepic.com

Tapi, terlepas dari dampak negatif bagi kesehatan mental tersebut, ternyata menurut psikologi, orang yang memilih silent treatment sebenarnya adalah seseorang yang kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan nggak merasa dipahami oleh orang lain. Jadi, dengan nggak berbicara sepatah kata pun, dia berharap orang lain bisa memahami dirinya.

Ngomongin soal kesehatan mental, kamu coba deh, ikutan Challenge Chill Vibes: Kaum Muda, Kesehatan Mental, dan Aksi Positif dari Hi World We are Here. Aksi kamu nantinya akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp24 ribu yang di sponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik untuk kegiatan positif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.

2. Si Barbar: Teriak dan Banting Barang 🤬

Tipe marah ini sering dianggap seperti orang yang kerasukan. Karena, emang seram dan bikin orang di sekelilingnya ngerasa takut dan nggak aman, huhu. 😭 Kalau lagi marah, tipe si Barbar ini bisa teriak, mengumpat, berkata kasar, ngebanting sampai ngerusakin barang yang ada disekelilingnya, tanpa memandang tempat, lagi di rumah atau di tempat umum yang lagi ramai orang. Tipe marah ini dinilai cukup ekstrem dan nggak menutup kemungkinan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain juga, loh. 

Sumber: Freepic.com

Menurut psikologis, tipe marah barbar yang melakukan perilaku agresif dan nggak terkontrol biasanya punya trauma psikologis mendalam yang masih belum sembuh. Jadi, ketika seseorang marah, trauma itu akan muncul dan membuat emosi menjadi menggebu-gebu dan susah untuk dikendalikan.

Champ kadang suka mikir, orang yang barbar kalau marah itu bikin takut kayak lagi liat harimau. 🐯🐅 Eh iya, ngomongin soal harimau, Champ punya Challenge menarik yang bisa kamu ikutin nih, yaitu Aksi Konservasi Berbasis Pengetahuan Asli Masyarakat Lokal Minang Harimau adalah Minang dari Sumatra Wild Adventure. Di Challenge ini kamu akan melakukan 7 aksi untuk membuka donasi Rp15 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik untuk perlindungan harimau Sumatera dan tempat tinggalnya.

3. Baru Mau Marah tapi udah Nangis Duluan 😭

Pasti ada kan, yang baru aja mau marah, eh air mata udah kayak air terjun ngalir deras di pipi. 😢 Tipe ini sering dianggap orang yang cengeng. Padahal, dia cuma nggak punya tenaga buat marah-marah kayak orang lain. Walaupun tipe marah ini nggak bikin orang sakit hati, tapi dengan menangis bisa bikin lawan bicaranya ngerasa bersalah dan bingung harus berbuat apa.

Sumber: Freepic.com

Secara psikologi, orang yang gampang nangis ketika marah justru sering ngerasa kalah dan malu dengan diri sendiri. Nggak jarang, dia juga menganggap dirinya lemah. Bukannya marah sama orang lain, ujung-ujungnya dia malah kesel sama diri sendiri. Padahal, tipe marah ini normal, kok. Menangis merupakan cara yang baik untuk menenangkan diri sehingga tubuh bisa kembali rileks dan emosi marah bisa pudar perlahan. Jadi, kamu jangan ngerasa lemah dan payah ya, Changemakers!

Nah, dari pada terus-terusan nangis, buat kamu yang termasuk tipe ini mendingan ikut Champ ambil aksi di Challenge Bantu Anak dengan HIV/AIDS (ADHA) Meraih Mimpi dari SCORA CIMSA, yuk! Aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp28 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik untuk mendukung ADHA dalam meraih mimpinya!

4. Si Paling Gapapa 👍

Ternyata ada juga loh, orang yang kalau marah cuma dipendem dalam hati. Pas ditanya “Kamu marah, nggak?” jawabnya “Nggak kok, santai aja!”, padahal dalam hatinya ngamuk-ngamuk nggak karuan. 😂 Hayo, siapa yang termasuk tipe ini? Padahal, marah bukan aib yang harus ditutup rapat-rapat. Semua manusia berhak merasakan emosi, termasuk si marah ini. Kalau kamu suka memendam dan menyimpan dalam hati, nanti marahnya bisa menumpuk  dan akan bahaya banget buat kesehatan fisik dan mental kamu.

Sumber: Freepic.com

Menurut psikologi, tipe ini termasuk orang yang cukup kesulitan dalam mengungkapkan emosinya. Beberapa orang di tipe ini juga punya anggapan lebih baik memendam emosi daripada harus mengeluarkannya karena dianggap sebagai hal yang memalukan dan bisa merepotkan orang lain. Bahayanya, tipe ini bisa membuat orang yang melakukannya mati rasa karena selalu menahan, mengalihkan, menghindari dan memendam emosinya. Hmm, bahaya juga, ya. 🥺

Jadi, buat kamu yang termasuk tipe ini, yuk mulai peduli dengan kesehatan mental kamu. Caranya dengan mengakui dan menerima setiap emosi salah satunya emosi marah yang kamu rasakan. Selain itu, bisa juga nih sambil ikutan Challenge Pilih Pemimpin yang Peduli Kemerdekaan Mental dari Yuk Usaha. Aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp30 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik untuk mendukung kompetisi penulisan esai tentang rencana kebijakan Capres dan Cawapres tentang isu kesehatan mental. 

5. Kalem di Dunia Nyata, Ngamuk di Dunia Maya 🤳

Zaman sekarang udah serba online, sampai marah-marah pun bisa dilakukan secara online. Nah, siapa yang kalau marah, ngamuknya di media sosial? Menurut penelitian, media sosial banyak dipilih untuk meluapkan amarah karena kemudahan dalam memposting dan menghapusnya. Mereka juga bisa menggunakan akun anonim, sehingga membuatnya jadi bebas dan tanpa beban untuk marah dan mengomentari orang yang bikin mereka kesal. Tapi, marah-marah di media sosial juga nggak jarang bikin salah paham. Nyindirnya ke si A, eh yang kesindir si B sampai Z. Haduh, kalau kayak gini, malah bikin pusing nggak, sih? 😩

Sebenarnya, orang yang suka marah di media sosial sama aja kok, dengan orang yang suka marah di dunia nyata. Bedanya, di media sosial mereka bisa lebih bebas tanpa takut penghakiman dari orang lain dan nggak berhadapan langsung dengan orang yang bikin kesel. Tapi, mau di dunia nyata atau maya, kita harus tetap mengontrol amarah kita ya, Changemakers!

Buat kamu si paling medsos, bisa banget ikutan Challenge Ekspresikan Pikiranmu dalam Konten #YouthVoiceVibes. Tiga aksi di Challenge ini dijamin cocok buat kamu yang suka main media sosial. Cuma dengan menyelesaikan tiga aksi, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp28 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk, langsung aja ambil aksimu sekarang juga!

Nah, itu dia beberapa tipe orang mengekspresikan marahnya. Ternyata, semua tipe marah punya alasannya tersendiri ya, Changemakers. Kira-kira tipe marah kamu yang mana nih, tulis di kolom komentar, ya! 

Referensi:

https://www.idntimes.com/life/inspiration/daysdesy/7-tipe-orang-saat-marah-c1c2?page=all

https://www.klikdokter.com/psikologi/relationship/silent-treatment

https://kumparan.com/generasi-milenial/mengapa-ada-orang-yang-emosi-lalu-melampiaskannya-dengan-merusak-barang-1yZibDGuhZ4/full

https://www.alodokter.com/jadi-mudah-menangis-saat-marah-kenapa-bisa 

https://www.halodoc.com/artikel/alasan-psikologis-orang-suka-marah-di-medsos

https://www.liputan6.com/health/read/5053903/bukan-sekadar-cari-perhatian-psikolog-ungkap-penyebab-orang-doyan-marah-di-media-sosial?page=4

https://www.fimela.com/lifestyle/read/4912485/6-tanda-kamu-suka-memendam-emosi?page=4