Hai, Changemakers!
Kamu tahu nggak sih, kalau komunitas di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan? Dari keterbatasan sumber daya hingga kurangnya akses ke pelatihan, banyak komunitas lokal yang masih butuh dukungan lebih untuk berkembang. Tapi, sebuah tantangan pasti punya solusi untuk jadi lebih baik bukan? Yap, terkait hal ini Champ udah ngobrol sama Kak Khusnul dari Community & Partnership DSI, nih. Kak Khusnul bercerita mengenai Community Hub atau pusat kegiatan komunitas yang dirancang sebagai wadah peningkatan kapasitas dan kolaborasi antarkomunitas. Wah, penasaran nggak sih, sama ceritanya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini:
Lebih Dekat Mengenal Kampanye Reinventing Local Champions

Sebelum mengenal lebih dalam mengenai Community Hub, Champ mau ngasih informasi yang nggak kalah pentingnya, nih. Yap, saat ini, Dampak Sosial Indonesia (DSI) dan Campaign sedang mempersiapkan kampanye Reinventing Local Champions, loh! Tujuan diadakannya kampanye ini adalah untuk membantu komunitas di seluruh Indonesia menjadi lebih baik. Lalu, apa sih, yang melatarbelakangi hadirnya kampanye ini? Terkait hal ini, Kak Khusnul cerita kalau kampanye Reinventing Local Champions didorong oleh kebutuhan untuk memberdayakan komunitas lokal di seluruh Indonesia untuk mencapai hasil yang lebih baik melalui peningkatan kapasitas dan upaya kolaboratif.
Nah, kemudian kampanye ini dirancang untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas-komunitas, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya interkoneksi, dan hambatan dalam kolaborasi. Kampanye ini juga berfokus pada peningkatan kapasitas komunitas lokal yang bertujuan untuk menciptakan pengembangan komunitas yang berkelanjutan dan berdampak. Wah, keren banget!
Apa sih Community Hub itu?

Nah, seperti yang udah Champ mention sebelumnya, untuk memfasilitasi komunitas-komunitas di Indonesia menjadi lebih baik, DSI membangun Community Hub. Apa tuh, Champ? Jadi, Kak Khusnul cerita kalau Community Hub adalah pusat kegiatan komunitas yang dirancang sebagai wadah peningkatan kapasitas dan kolaborasi antar komunitas. Tujuannya adalah sebagai melting pot komunitas untuk membuat kegiatan bersama dan menciptakan dampak yang luas bagi masyarakat.
Terus ada nggak sih, contoh dan pengaruh dari pengimplementasian Community Hub ini? Tentu ada, dong! Contohnya bisa dilihat dari salah satu komunitas yang sudah bergabung dengan Community Hub DSI, yaitu komunitas Relawan Nusantara (RN). Yap, komunitas RN pada awalnya hanya sekumpulan orang dengan semangat tinggi untuk membantu masyarakat, tetapi komunitas ini kurang terorganisir. Nah, setelah bergabung dengan Sakato Community Hub yang ada di Sumatera Barat, mereka mendapatkan pelatihan manajemen proyek dan pengembangan kapasitas. Sehingga saat ini komunitas RN memiliki struktur organisasi yang jelas dan program kerja yang terukur dampaknya, seperti kampanye kesehatan dan pendidikan di daerah terpencil. Wah, ternyata Community Hub sangat berdampak positif untuk pengembangan suatu komunitas, ya!
Kak Khusnul juga nge-spill kalau DSI akan berencana membuka dan mengembangkan Community Hub di beberapa kota di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan Lombok. Jadi, buat para komunitas di daerah tersebut yang ingin bergabung di Community Hub, please stay tune, ya!
Tantangan Komunitas Sosial di Indonesia

Sebenarnya apa sih, tantangan komunitas sosial yang sedang dihadapi? Menurut Kak Khusnul, tantangan yang dihadapi komunitas sosial yang ada di Indonesia itu adalah keterbatasan sumber daya dan kurangnya akses ke peningkatan kapasitas serta hambatan dalam kolaborasi. Nah, agar bisa bertahan dan berkelanjutan, komunitas itu harus meningkatkan kapasitas internal melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan, membangun jaringan kolaboratif yang kuat dengan organisasi lain, serta menggunakan teknologi untuk memperluas jangkauan dan efisiensi program.
Lalu, agar komunitas bisa berkembang, Kak Khusnul juga menjelaskan kalau sebuah komunitas itu harus mempunyai keterampilan-keterampilan yang masih harus ditingkatkan, yakni kemampuan manajemen proyek dan juga keterampilan berkomunikasi yang efektif.
Sepenting apa sih, pemberdayaan komunitas itu?

Lebih lanjut, Kak Khusnul juga menjelaskan kalau pemberdayaan komunitas itu penting tapi harus efektif. Agar pemberdayaan sebuah komunitas dapat efektif, harus melibatkan beberapa hal, antara lain:
Penyediaan pelatihan yang relevan dan berkelanjutan.
Mendorong partisipasi aktif dari anggota komunitas dalam setiap tahap pengembangan program.
Membina kepemimpinan lokal yang kuat untuk memastikan kelangsungan program.
Nah, untuk memberdayakan komunitas, DSI biasanya mengembangkan komunitas di ranah kepemimpinan, kewirausahaan, dan kolaborasi sosial melalui berbagai program pelatihan dan dukungan.
DSI terpilih sebagai pemenang kompetisi - dapet penghargaan dari Provinsi Sumbar!

Kabar baiknya! DSI mendapat penghargaan dari Pemerintah Sumatera Barat dalam kompetisi Ide dan Mimpi Sumatera Barat Tahun 2045, loh! DSI berhasil menjadi pemenang di tiga kategori lomba, yaitu Juara 1 Kategori Policy Paper, Juara 3 Kategori Infografis dan Juara Favorit Kategori Vlog/Video. Sebagai juara pertama dalam kategori policy paper, DSI diberi kesempatan untuk mempresentasikan paper yang berjudul “Penerapan Kolaborasi Pentahelix dan Theory of Change Untuk Mewujudkan Lingkungan Hidup Berkualitas Melalui Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Sumatera Barat” di depan peserta Musrenbang yang terdiri dari berbagai stakeholder di Provinsi Sumatera Barat. Hal tersebut mendapat sambutan positif dari para hadirin termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.
Terkait hal ini, DSI memberikan ide terkait pengelolaan sampah yang berbasis komunitas atau masyarakat. Praktik pengolahan sampah yang melibatkan masyarakat ini sejalan juga dengan pengalaman empiris DSI sejak 2 tahun terakhir di Kota Padang. Sejak 2022, DSI yang mendirikan Community Hub di Sumatera Barat, yaitu Sakato Community Hub memiliki tujuan menjadi ruang kolaborasi dan edukasi komunitas di Kota Padang. DSI juga mendorong adanya Community Hub di Kota/Kabupaten lain di Sumatera Barat untuk menjadi titik temu dan pusat kegiatan masyarakat dan komunitas.
Nggak cuma itu aja, DSI juga memenangkan 2 kategori lain, yaitu lomba Vlog/Video dengan judul “Community Hub sebagai Sentral Kearifan Lokal Minang”, dan lomba infografis dengan judul “Sakato Ciptakan Kendali: Kenali dan Dampingi Ibu dan Anak”.
Strategi khusus memenangkan kompetisi ala DSI

Kalian kepo nggak sama strategi DSI untuk memenangkan kompetisi di atas? Tenang aja, soalnya Kak Khusnul ngasih tahu nih, kalau DSI menerapkan berbagai strategi khusus untuk memenangkan kompetisi, antara lain:
Mengidentifikasi dan mengembangkan ide-ide yang relevan dengan kebutuhan komunitas lokal.
Menggunakan data dan analisis dampak untuk mendukung proposal.
Mengidentifikasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat sekitar
Menyusun solusi dengan inovasi dan kondisi terkini di masyarakat
Melakukan promosi kepada internal tim DSI
Melakukan promosi pada sosial media DSI untuk mengundang partisipasi masyarakat meramaikan postingan.
Itu dia cerita dari Kak Khusnul soal Community Hub yang tujuannya untuk meningkatkan kapasitas komunitas-komunitas di Indonesia. Wah, keren dan insightful banget, ya! Dengan adanya kampanye Reinventing Local Champions dan pembangunan Community Hub oleh DSI, kapasitas komunitas di Indonesia punya peluang lebih besar untuk mengatasi tantangan, berinovasi, dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Jadi, buat kamu yang ingin komunitasnya berkembang, yuk, mulai manfaatkan berbagai peluang yang ada dan terus tingkatkan kapasitas komunitasmu!
Nah, kamu juga bisa dukung upaya Dampak Sosial Indonesia dan Campaign untuk membangun Community Hub dan memberdayakan komunitas di Indonesia dengan menjadi sponsor. Kamu bisa kunjungi https://campaign.com/sponsor atau hubungi [email protected] untuk berkolaborasi dalam kampanye Reinventing Local Champions sekarang juga!
