Pengunduran Joe Biden di Tengah Persimpangan

#ForABetterWorldID

campaign

Update

22 July 2024

Hai, Changemakers!

Bicara politik pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) emang nggak ada habisnya. Di pertengahan Juli, dunia digemparkan dengan pemberitaan, penembakan Donald Trump.

Beruntung, Trump masih selamat dari tragedi penembakan karena pelurunya mengenai telinganya. Tapi ya, namanya netizen ada yang berspekulasi bahwa kasus penembakannya bagian dari adegan untuk mendongkrak elektabilitas Trump di pemilihan presiden. Nggak berhenti sampai di sana. Pagi ini kita dikejutkan dengan berita yang nggak kalah heboh. Joe Biden mundur di kontestasi pemilu!

Jadi Gini loh, Alasan Joe Biden Mundur

Sumber gambar: Okezone News

Menjelang menutup akhir bulan Juli, dunia kembali dikejutkan dengan kabar Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari kontestasi pemilihan presiden AS. Ia menuliskan kalau pengunduran dirinya dilakukan demi kebaikan partai (Demokrat) dan negaranya. Biden ingin fokus pada pemenuhan tugasnya sebagai presiden di sisa masa jabatan.

Tapi, apakah benar pengunduran diri Biden karena demi kebaikan partai dan negaranya? Jangan-jangan, ada sesuatu di balik itu semua? Apalagi narasi politik penuh intrik seperti menyelam di air keruh.

Usut punya usut pernyataan pengunduran diri Biden, akhirnya memunculkan banyak perdebatan dan polemik. Saudara Biden, Frank, menilai jika pengunduran pria berusia 81 tahun itu disebabkan oleh kondisi kesehatannya. Biden sendiri pernah mengatakan, hanya kondisi kesehatan yang akan membuatnya mundur dari kontestasi pemilihan presiden.

Di sisi lain, ada juga narasi yang memberitakan bahwa pengunduran diri Biden disebabkan oleh tekanan anggota partai Demokrat. Dari paparan Jawa Pos edisi 20 Juli 2024, para anggota elite Partai Demokrat merasa nggak yakin kalau Biden bisa bersaing di pilpres AS, utamanya bersaing dengan Trump. Bahkan, ada 22 anggota kongres Partai Demokrat, meminta Biden untuk menarik diri dari pencalonan.

Rasa khawatir para anggota Partai Demokrat wajar saja. Ini terjadi karena elektabilitas Biden menurun berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga setelah debat dengan Trump. Masyarakat menilai, performa Biden di debat dianggap buruk dan membingungkan.

Kalau begitu, mana alasan yang benar perihal mundurnya Biden? Hanya Biden dan orang terdekatnya yang mengetahuinya.

Sindiran dan Pujian Menghiasi Pengunduran Joe Biden

Terlepas dari apa alasan sebenarnya mundurnya Biden dari panggung pemilihan presiden AS, banyak yang memberikan respons terhadap mundurnya Biden. Seperti yang dilakukan oleh rivalnya, Trump. Trump menyindir Biden, bahwa si bengkok (Biden) memang nggak layak mencalonkan diri sebagai presiden. Dan nggak akan pernah layak.

Sumber gambar: CNBC Indonesia

Berbeda dengan Trump, beberapa pemimpin negara justru menyanjung Biden. Perdana Menteri Polandia menilai jika Biden udah banyak mengambil keputusan sulit yang membuat Polandia, Amerika, dan dunia menjadi aman dan demokrasi menjadi kuat.

Perdana Menteri Kanada juga mengapresiasi Biden. Menurutnya, Biden adalah pria yang hebat dan mencintai negaranya. Nggak ketinggalan juga, Presiden Israel turut memberikan ucapan terima kasih pada Biden karena udah membangun persahabatan, serta mendukung rakyat Israel.

Keputusan pengunduran Biden, bukan sekadar membuka beragam respons dari berbagai kalangan. Pengunduran Biden pada akhirnya membangun dinamika pemilihan presiden AS, terutama di Partai Demokrat.

Terus Apa yang Terjadi Pasca Joe Biden Mengundurkan Diri?

Biden dalam pengunduran dirinya, juga mengajukan penggantinya. Ia memilih Kamala Harris. Tapi, nggak sesederhana itu. Nggak bimsalabim, Kamala Harris resmi menggantikan Biden. Karena belum tentu seluruh anggota parta setuju untuk mencalonkan Kamala Harris. Semuanya akan diputuskan pada Konvensi Partai di Chicago, 19 Agustus nantinya.

Tapi, jika para anggota partai nggak menyatukan suaranya dalam memilih kandidat baru, akan terjadi konvensi terbuka untuk pertama kalinya setelah tahun 1968.

Sebenarnya, ada banyak kandidat yang bisa menggantikan Biden. Dilansir dari BBC Indonesia, ada lima nama yang berpotensi. Yakni, Gretchen Whitmer (Gubernur Michigan), Gavin Newsom (Gubernur California), Pete Buttigieg (Menteri Perhubungan), Josh Shapiro (Gubernur Pennsylvania), dan JB Pritzker (Gubernur Illinois).

Duh, runyam banget, ya. Politik emang nggak ada yang pasti yang pasti setelah ini adalah seluruh dunia akan menantikan presiden ke 47 Amerika Serikat yang bisa membuat dunia menjadi lebih baik. Kamu juga bisa berperan untuk dunia yang lebih baik melalui Challenge Cahaya Mata Aksi Kesehatan untuk Generasi Mendatang dari Fakultas Hukum Mengajar Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Selain bisa mengetahui manfaat menjaga kesehatan mata, kamu juga bisa membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang disponsori oleh Ishk Tolaram, A New Vision, dan Yayasan Dunia Lebih Baik jika udah menyelesaikan Challenge-nya.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk untuk bakti sosial panti asuhan, pengabdian masyarakat, dan webinar pendidikan. Wah… udah nggak bikin pusing, banyak manfaatnya lagi. Yuk, segera ambil dan selesaikan Challenge-nya sekarang juga!