Hai, Changemakers!
Kimia di kehidupan sehari-hari emang nggak bisa terpisahkan. Seperti fermentasi kedelai yang menjadi tempe, gula larut di dalam air, makanan menjadi basi dan masih banyak lagi. Tapi mungkin yang kamu belum tahu kalau organisasi Kompetisi Kimia Universitas Negeri Semarang (Okines) selain menaruh perhatian di ilmu kimia tapi juga peduli dengan beragam isu sosial dan sudah menjadi bagian perubahan melalui kolaborasi Doing Good #ForABetterWorld. Melalui kolaborasi ini Changmakers dari Okines berhasil mengumpulkan 922 aksi di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Langsung aja kita ngobrol bareng mereka di bawah ini!
Q: Hi! Boleh dong, perkenalkan diri kamu, posisi di Okines dan ceritain kesibukannya akhir-akhir ini?
Hallo everyone, saya Ikrimah Ramadhani biasa dipanggil Ikrimah, saat ini saya diamanahi sebagai koor sie dekorasi dan dokumentasi Okines 2024. Kesibukan saya akhir-akhir ini yaitu sedang menempuh perkuliahan semester 5 dengan banyak sekali tugas-tugasnya, dan saya juga mengikuti organisasi rohis tingkat jurusan.
Foto: Ikrimah
Halo nama aku Salsabilla Citra, biasanya temen panggil aku Salsa tapi dipanggil Saci juga boleh. Posisi aku di okines itu sebagai sie dekdok. Untuk kesibukannya akhir-akhir ini kebanyakan ada di tugas kuliah aja sih.
Foto: Saci
Nama saya Nabila Hanum Nur Ayuningtyas biasa dipanggil Nabila. Asal daerah saya dari Klaten, Jawa Tengah. Posisi saya di Okines sebagai Sie Surat Menyurat, untuk kesibukan saya akhir ini saya sedang sibuk kuliah.
Foto: Nabila
Kalau boleh tau, kenapa Okines memutuskan untuk berkolaborasi dengan Campaign di Doing Good #ForABetterWorld (DGFW)?
Ikrimah: Karena dari kita sendiri juga mendukung adanya Campaign apalagi pada kolaborasi di doing good #ForABetterWorld ini menyoroti tentang masalah-masalah yang belum banyak orang peduli dengan hal tersebut.
Saci: Visi misinya sejalan, dimana Okines ini berfokus pada pendidikan dan Campaign pada isu sosial. Keduanya punya visi untuk berkontribusi secara positif kepada masyarakat. Kemudian alur kolaborasinya juga jelas dan terstruktur, jadi kami mudah untuk mengikuti perkembangan terhadap dana yang digunakan dan disalurkan oleh Campaign #ForABetter World.
Nabila: Karena dari panitia Okines juga mendukung dan ingin ikut partisipasi adanya campaign apalagi pada kolaborasi campaign di doing good #ForABetterWorld ini mengenai permasalahan yang mungkin belum banyak orang tahu atau familiar dengan hal itu.
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Nabila
Selama Program Doing Good #ForABetterWorld kemarin, kalian berhasil menyelesaikan setiap Challenge. Nah, apa aja sih, tantangan yang kalian hadapi dan gimana strategi yang kalian lakukan untuk mengajak teman-teman Okines yang lain menyelesaikan Challenge?
Ikrimah: Menemukan ide aksi nyata di setiap tantangan yang ada di Campaign Doing Good #ForABetterWorld, mobilisasi tim dengan mengajak dan memotivasi temen-temen Okines untuk terlibat aktif dalam setiap tahap campaign. Manajemen waktu antara harus mengerjakan tugas-tugas campaign dan tugas kuliah-kuliah yang lain.
Saci: Tantangan tersulit mungkin ada di waktu kesibukan in real life. Buat ikut challengenya susah banget karena kita sendiri masih ada kerjaan yang harus diselesain jadi kadang gak sempat buat buka challengenya. Strategi buat ajak teman-teman sih kalau aku nggak ada ya, karena yang aku ajak untuk ikut challenge itu kakak jadi kalau dari kakak ada yang sulit buat dipahami bisa langsung tanya ke aku gampang buat diskusinya.
Nabila: Tantangannya yaitu lebih ke terdapat beberapa challenges yang sudah dikerjakan namun tidak terhitung verifikasi,nah untuk hal ini kita solusinya dengan lebih banyak konfirmasi ke kakak" Champaign apa yang menjadi kendala di kita sehingga masalah ini bisa teratasi, buat strategi mengajak temen temen yang lain menyelesaikan challenge sampai akhir itu, lebih ke kita mengingatkan entah itu melalui grup maupun pc itu bisa tiap hari
Sumber foto: Dokumentasi pribadi Saci
Boleh diceritain apa aja pengalaman seru selama Doing Good #ForABetterWorld Okines kemarin?
Ikrimah: Melalui program ini memberikan saya kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang berbagai isu sosial yang sedang terjadi di sekitar kita. Mengambil Tindakan Nyata: Salah satu hal yang paling seru adalah pada saat saya melihat hasil nyata dari usaha yang telah dilakukan, dengan hasilnya saya dan teman-teman Okines lain dapat menggalangkan dana untuk membantu yang membutuhkan.
Saci: Menarik banget, kita bisa tau gimana pengalaman orang lain yang berkaitan dengan DGFW. Kita bisa tau juga kalau ternyata masih ada orang yang peduli dengan isu isu sosial yang ada di Indonesia.
Nabila: Bisa turut serta dalam kegiatan sosial seperti berbagi makanan antar sesama umat beragama.
Dari beberapa Challenge yang sudah kamu selesaikan, kira-kira apa Challenge favorit dan apa alasannya?
Ikrimah: Challenge Ciptakan Ruang Temu Lintas Suku Dan Agama Di Lampung!
Saci: Challenge Ciptakan Ruang Temu Lintas Suku Dan Agama Di Lampung. Mungkin alasannya nggak jauh berbeda dengan yang aku jelasin di nomer 6 dan 8
Nabila: Challenge favorit adalah Dukung Pelatihan Gratis untuk Kualitas Hidup Lebih Baik bagi Perempuan di Bandung.
Kalau kamu berkesempatan membuat kampanye sosial, kira-kira isu apa yang ingin kamu luncurkan dan kenapa alasannya?
Ikrimah: Wah, jika saya bisa membuat kampanye sosial, ada beberapa isu yang menarik perhatian saya. Salah satu isu yang sangat relevan saat ini adalah kesetaraan gender. Mengapa kesetaraan gender? Ketimpangan gender masih menjadi masalah besar di seluruh dunia, mulai dari kesempatan kerja, upah, hingga representasi dalam bidang politik.
Saci: Mungkin isu toleransi agama, masalah di masyarakat Indonesia kebanyakan selalu berakar ke agama dan agama. Padahal kalau bisa saling toleransi satu sama lain itu bisa kerasa damai banget, contohnya kayak Paus Fransiskus yang habis datang ke Indonesia. Aku sempat lihat di sosmed kalau adzan maghrib di TV diganti menjadi running text aja. Komentar orang-orang yang aku baca banyak yang toleransi dan itu bikin hati adem banget.
Nabila: isu tentang Kampanye Kesehatan Mental. Kesehatan mental semakin menjadi perhatian karena banyaknya kasus depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental, mendorong orang untuk mencari bantuan, dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental.
Program apa aja yang sedang dijalankan oleh Okines saat ini?
Ikrimah dan saci: Okines adalah sebuah program kerja yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia yang berfokus pada kegiatan lomba kimia SMA/MA Tingkat Nasional, dengan peserta dari seluruh Indonesia.
Menurut kamu, dunia yang lebih baik itu seperti apa?
Ikrimah: Dunia yang lebih baik adalah dunia di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensinya. Dunia akan sangat baik jika: Semua orang dihargai: Setiap individu, terlepas dari latar belakang, gender, ras, atau agama, dihargai dan diperlakukan dengan adil.
Saci: Seperti yang udah aku jawab di pertanyaan nomer 6, menurutku dunia yang lebih baik itu dunia dimana orang-orang bisa toleransi satu sama lain, dalam satu bumi ini pun udah banyak sekali suku, ras, adat dan agama. Kalau kita bisa toleransi dan menghargai segala perbedaan yang dimiliki orang lain, menurutku dunia bakal berubah jadi lebih baik.
Nabila: Dunia yang lebih baik adalah sebuah konsep yang sangat subjektif dan dapat diartikan berbeda oleh setiap individu. Namun, secara umum, dunia yang lebih baik bisa digambarkan sebagai dunia di mana:
Kesejahteraan merata: Semua orang memiliki akses yang sama terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Tidak ada lagi kemiskinan ekstrem dan ketimpangan sosial yang mencolok.
Wah, seru banget ya, ngobrol-ngobrol kita kali ini bareng teman-teman dari Okines. Semangat ya untuk program lomba kimia tingkat nasionalnya semoga lancar. Kamu juga bisa kok, terus berbuat dampak baik seperti mereka dengan menyelesaikan Challenge Bantu RPTRA Rawabadak Utara Perbaiki Lapangan Futsal dan Tiang Gawang yang Rusak.
Dengan menyelesaikan Challenge ini kamu sudah membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan untuk memperbaiki tiang dan lapangan futsal ramah anak di RPTRA Rawabadak Utara. Yuk, ikut dan selesaikan Challengenya sekarang!