#Friendship4Peace

Peran Strategis Pemuda dalam Menjaga Keberagaman untuk Mewujudkan Tasikmalaya yang Inklusif

profile

peacegenid

Update

​Ditulis oleh: Sajajar.org


Apa yang terlintas dalam benak teman-teman ketika mendengar tentang keberagaman? Berbeda? Serupa tapi tak sama? Aneh? Atau ada moment yang pernah teman-teman alami terkait dengan keberagaman? Sebenarnya apa itu arti keberagaman? 


Menurut Marisi Butarbutar, keberagaman berarti memahami bahwa setiap individu itu unik berdasarkan dimensi, ras, etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, status sosial, ekonomi, usia, kemampuan fisik, keyakinan politik 

& agama, atau ideologi lainnya.


Sementara itu, menurut Tedi Sutardi, keberagaman budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia yang bermacam-macam dalam kehidupan bermasyarakat. 


Keberagaman adalah kondisi di mana terdapat berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat, baik dari segi suku, agama, ras, budaya, maupun pandangan hidup. Setelah tahu terkait arti dari keberagaman, teman-teman kira-kira tahu gak ada berapa jenis keberagaman yang ada di Indonesia? Keberagaman bukan hanya tentang perbedaan fisik atau sosial, tetapi juga mencakup keragaman pemikiran, suku, agama, bahasa, kesenian, ras,  ekspresi, serta nilai-nilai. Keberagaman adalah sebuah realitas yang memperkaya kehidupan, karena dengan adanya perbedaan, kita bisa saling belajar dan melengkapi satu sama lain.

image

Lalu, bagaimana anak muda memandang keberagaman? Anak muda atau gen z cenderung lebih terbuka terhadap keberagaman dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka hidup di era globalisasi yang memungkinkan akses informasi dan interaksi lintas budaya melalui media sosial, pendidikan, berbagai platform digital dan bahkan hidup dilingkungan dari berbagai latar belakang bahkan berinteraksi langsung dengan mereka.  Sebagai generasi yang tumbuh di tengah perubahan teknologi yang cepat, mereka lebih memahami pentingnya menerima perbedaan dan hidup dalam kerukunan dengan semua orang. 


Di Tasikmalaya sendiri kaya akan keberagaman, salah satunya keberagaman dalam agama. Tercatat ada 5 agama yang ada di Tasikmalaya, meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Mereka hidup saling berdampingan dan saling menghargai satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya komunitas lintas iman yang mewadahi para anak muda untuk berdialog, berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan latar belakang agama yang berbeda-beda. 


Komunitas ini juga memiliki program untuk mengunjungi tempat-tempat ibadah yang ada di Tasikmalaya dalam rangka mengenalkan arti dan makna keberagaman kepada anak muda secara langsung, Mereka juga bisa saling belajar, saling memahami, saling menghargai, dan berbagi pengalaman terkait moment apa yang mereka pernah alami berkaitan dengan keberagaman. 


Lalu, apa yang bisa anak muda lakukan untuk merawat keberagaman? Pertama yaitu dengan belajar menghormati perbedaan, karena hal ini menjadi dasar bagi anak muda agar bisa menghargai perbedaan, baik itu dalam hal agama, suku, rasa tau pun pandangan hidup nantinya. Kedua , yaitu terlibat dalam kegiatan lintas budaya dan agama karena menjadi wadah dalam mewujudkan toleransi khususnya di Tasikmalaya. Ketiga anak muda perlu mengedukasi dan menyebarkan informasi positif tentang keberagaman dan menjadi salah satu cara untuk mewujudkan Masyarakat yang sejahtera. 


Mungkin akan timbul pertanyaan dalam benak teman-teman, bagaimana cara mengedukasi atau merubah mindset kolot orang tua terkait keberagaman? Karena tidak dapat dipungkiri salah satu faktor belum terwujudnya toleransi karena pemikiran yang masih kolot, salah satu contoh kasusnya ketika Masyarakat hidup dalam lingkungan yang beragama islam, dan tiba-tiba ada Masyarakat non muslim yang tinggal di sana, mereka cenderung berpikir bahwa non muslim itu aneh dan berbeda dengan mereka, pikiran kolot itu yang harus di rubah. 


Hal-hal yang bisa kita lakukan diantaranya ajak mereka berdiskusi dengan bijak, berikan pandangan-pandangan baru dan pengalaman baru yang bisa di dapat dari keberagaman, kedua memberikan contoh nyata, hal ini bisa dilakukan dengan memberikan contoh, bahkan mengikutsertakan para orang tua untuk menyadari hal-hal kecil yang bisa dilakukan yang tidak disadari sebagai wujud dari toleransi. 


Anak muda memiliki tanggung jawab dan peran strategis dalam merawat keberagaman ini dengan sikap terbuka, toleran, dan aktif dalam menyebarkan pemahaman yang positif. Dengan peran serta anak muda, diharapkan mindset kolot yang masih ada di sebagian masyarakat bisa berubah menuju pandangan yang lebih inklusif dan damai.Yuk jadi bagian dari perubahan anak muda dalam mewujudkan toleransi melalui perubahan dan tindakan positif dalam mewujudkan Tasikmalaya menjadi kota toleransi melalui pemahaman keberagaman.


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone