Hai, Changemakers!
Siapa yang punya cerita dijauhi dan dikucilkan ketika positif COVID-19 saat pandemi COVID-19 melanda beberapa tahun lalu? Emang sih, penderita COVID-19 pada saat itu harus menjalani isolasi tapi bukan berarti kita mengucilkan dan menyebarkan berita yang nggak benar. Soalnya Champ ingat cerita pengucilan pasien COVID-19 pada masa itu marak terjadi yang membuat orang yang positif COVID-19 enggan memberitahu orang terdekat dan akhirnya penyebaran COVID-19 semakin buruk. Pasti kamu masih ingat kan, kelamnya masa itu?
Nah, pengucilan dan stigma negatif ini nggak cuma terjadi saat pandemi COVID-19 melanda tapi masih terjadi terhadap orang-orang dengan HIV AIDS (ODHIV). Penyakit human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome atau HIV & AIDS adalah masalah kesehatan global yang merenggut banyak nyawa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit ini sudah merenggut nyawa sedikitnya 40,1 juta penderita. HIV adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan tubuh saat terserang infeksi.
Dilansir dari laman UGM penanganan ODHIV adalah dengan mengonsumsi obat ARV (antiretrovirus) seumur hidupnya sesuai dengan arahan dokter. ARV berfungsi untuk mengurangi jumlah HIV di dalam tubuh sampai tingkat HIV nggak bisa dideteksi dengan tes darah. HIV bisa dapat dideteksi dalam darah bukan berarti bahwa pasien sudah sembuh dari HIV tapi pada prinsipnya adalah undetectable = untransmittable, yaitu apabila HIV tidak bisa dideteksi di dalam darah seseorang, maka orang tersebut nggak bisa menularkan HIV ke orang lain (Eisinger dkk., 2019). Makannya kita harus mendukung teman-teman ODHIV berobat dan rutin mengonsumsi ARV untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan mencegah penularan HIV.
Tapi sayangnya stigma yang beredar di masyarakat terkait HIV & AIDS membuat teman-teman ODHIV terpinggirkan. Bahkan Champ mendapat cerita ada salah satu teman ODHIV yang berjualan tapi ada beberapa orang yang melemparkan komentar negatif tentang jualannya karena takut tertular HIV & AIDS. Hemmm, kok bisa sampai begitu, ya? Kira-kira apa sih, yang menyebabkan stigma terhadap ODHIV terus berkembang?
Dalam penelitian Stigma Masyarakat Terhadap Orang dengan HIV & AIDS yang dilakukan oleh Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi stigma terhadap ODHA antara lain ketakutan kontak, HIV dianggap penyakit yang mengancam hidup, hubungan HIV dengan perilaku homoseksual, religi yang menyamakan HIV dengan kesalahan moral yang pantas dihukum juga masih kurangnya pengetahuan mengenai HIV & AIDS.
Mitos seputar HIV & AIDS
Pasti kita bertanya-bertanya dan mungkin sudah mendengar beberapa stigma yang berkembang luas terkait HIV & AIDS di antaranya berhubungan sosial dengan penderita HIV & AIDS akan membuat kita tertular, seperti bersalaman, menggunakan WC yang sama, tinggal serumah, menggunakan sprei yang sama dengan penderita HIV & AID.
Padahal ya, Changemakers ketakutan tertular melalui sentuhan, bergaul dengan anak dari penderita HIV, serta melalui makanan seharusnya nggak terjadi mengingat penularan HIV adalah melalui, darah, cairan kelamin dan ASI. Akibat kurangnya informasi yang diterima di masyarakat bisa menjadi salah satu faktor menimbulkan stigma terhadap ODHIV dan semakin berkembang liar.
Kalau udah begini apa yang harus kita lakukan? Yups! Belajar untuk mencari informasi yang valid terkait HIV & AIDS! Nggak zaman kemakan mitos-mitos HIV & AIDS!
Diskusi #NoStigma Edukasi HIV dan AIDS Biar Makin Paham
Kabar baiknya Champ mau ajak kamu diskusi seputar edukasi HIV & AIDS di Diskusi #NoStigma Edukasi HIV dan AIDS Biar Makin Paham! Biar sama-sama kita hempaskan mitos-mitos seputar HIV & AIDS dan patahkan stigma.
Join webinar #NoStigma: Edukasi HIV dan AIDS, Biar Makin Paham!
📆 Kamis, 7 November 2024
⏰ 15.00 WIB
📍 Zoom Meeting
📝 Daftar di https://daftareventNOSTIGMA
Di webinar ini, kamu bisa tanya apa aja tanpa takut di-judge. Saatnya upgrade pengetahuanmu! Champ tunggu kehadiranmu, ya! 💙
Referensi:
https://maphan.mhs.unm.ac.id/2021/11/23/stigma-dan-masa-depan-odah/
https://chbp.fk.ugm.ac.id/2020/10/21/stop-stigma-pada-odha/
Penelitian STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA) Artie Puspita, Farida Hayati 2, Dina Zakiyyatul Fuadah 3 PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI