#ForABetterWorldID

Dari Doktif, Kita Belajar agar Tak Terkecoh Skincare Overclaim

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Dunia skincare, tak semulus janji-janji yang ditawarkan pada tubuh kita.

Tunggu dulu! Itu bukan klaim sepihak dari Champ, ya. Champ mengetahuinya setelah Doktif, alias dokter detektif sedang menjadi perhatian publik.

Perempuan yang punya penampilan selalu menggunakan topeng ini, aktif membongkar sisi kelam skincare. Menurut Doktif, skincare yang beredar di masyarakat tak selalu jujur. Kebanyakan, skincare berlebihan dalam memberikan klaim terhadap sebuah produknya.

Doktif juga mengkritik terjadi pembohongan dalam dunia skincare. Doktif menjelaskan kalau masih ada skincare yang menggunakan bahan berbahaya, seperti merkuri dan hedriquinon masih beredar di masyarakat.

Eh tapi apa benar, ya? Dilansir dari Detik.com memberitakan pada 9 November 2024, Polda Sulawesi Selatan, mengungkap kasus peredaran skincare berbahan merkuri dan mengamankan enam produk berbahaya itu.


image

Sumber gambar: Suara

Kenapa Doktif Berani Bersuara?

Ketika melakukan ulasan produk skincare, Doktif menutup nama produknya. Meski begitu, netizen bisa memahami produk yang dimaksud oleh Doktif.

Tapi kenapa ya, Doktif mau melakukan review terhadap produk skincare?

Bisa dibilang, penyebabnya karena ada rasa kekecewaan. Bersumber dari Grid, teman-teman Doktif yang sejalan dengannya, pernah bersuara.Tapi dari pihak berwajib nggak ada tindakan tegas dan peredaran skincare berbahaya masih terus terjadi.

Dari sana, ia memutuskan untuk turun langsung dengan melakukan review dan uji lab secara langsung. Perempuan yang mengaku dari Surabaya dan menjadi dokter ini, bercerita kalau dalam perjalanannya untuk “menelanjangi” keburukan skincare, bukan hal mudah.

Dirinya mengaku, sering mendapatkan tekanan. Selain tekanan, juga mendapatkan iming-iming dari pemilik bisnis skincare yang was-was produknya ikut dibongkar. Di tengah gejolak yang harus dihadapi, ia memilih pasrah kepada Tuhan. Doktif memilih untuk menggunakan topeng saat tampil di publik agar tak mudah terbongkar identitasnya.

Kehadiran Doktif, bukan sebuah kebetulan. Kehadirannya, menyadarkan kita untuk hati-hati memilih skincare.



Menghindari Klaim Skincare yang Berlebih

Jangan mudah termakan bujuk rayuan skincare. Gimana agar kita nggak menjadi korban overclaim skincare?

1. Nggak mudah termakan iklan

Secara sosiologis, iklan adalah bagian dari citra. Di balik iklan, ada kepentingan ekonomi yang ingin dicapai, sehingga pemilik kepentingan memainkan banyak komponen agar penonton tertarik pada produknya.

Biar nggak tertipu dengan iklan, ada baiknya untuk berpikir reflektif. Dengan sering mengajukan pertanyaan: apa, kenapa, dan bagaimana. Apa komponen yang digunakan iklan tersebut? Kenapa iklan tersebut menggunakan komponen itu di pemasarannya? Bagaimana iklan tersebut menyalurkan tujuannya?

2. Riset produk skincare

Riset produk skincare perlu dilakukan agar nggak termakan, skincare yang memang berkualitas dengan skincare yang melebih-lebihkan kualitas.

Skincare yang melebihkan kualitas, biasanya memiliki ciri-ciri berikut: a. Klaim berlebihan, misalnya bisa mencerahkan kulit dalam waktu dekat; dan b. nggak memiliki bukti klinis. Produk berkualitas biasanya diiringi dengan bukti klinis;

3. Pilih yang punya sertifikasi

Jika kamu ragu, apakah produknya aman atau enggak, kamu bisa memilihnya yang sudah punya sertifikasi. Terutama sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

4. Konsultasi dengan ahli

Dari ketiga cara tersebut, cara keempat yang paling efektif agar nggak keliru memilih skincare. Kamu bisa langsung konsultasikan dengan ahlinya, seperti ahli kecantikan. Agar mereka bisa menyarankan produk yang memang terjamin dan sesuai dengan kebutuhan kulitmu.



Sebagai pembeli, kita harus jelih, teliti, dan cermat sebelum membeli skincare. Jangan sampai, yang awalnya ingin kulit sehat, justru mendapatkan kulit rusak. Sekali lagi, kita harus bisa menjadi pembeli yang cerdas dan tangkas.

Selain peduli dengan kulit kita, kamu juga harus peduli dengan isu toleransi. Solanya isu intoleransi, makin mengerikan. Yuk bantu Sega Jamblang menyebarkan nilai toleransi dengan ikut dan selesaikan Challenge Mengajak 100 Pemuda Cirebon Belajar Toleransi dan Perdamaian melalui Roadshow Rumah Ibadah. Dari penyelesaian Challenge akan membuka donasi Rp20 ribu yang didanai Search for Common Ground. Donasi digunakan untuk mengajak 100 pemuda Cirebon belajar toleransi dan perdamaian dengan roadshow rumah ibadah. Yuk, tumbuhkan perdamaian!



Referensi:

https://www.grid.id/read/044177646/tiba-tiba-muncul-doktif-alias-dokter-detektif-minta-maaf-ke-kartika-putri-sebut-pernah-suudzon-gara-gara-doker-kecantikan-penuh-gimmick?page=all

https://www.grid.id/read/044177897/dokter-detektif-alias-doktif-bongkar-identitasnya-akui-pernah-dihubungi-pemilik-bisnis-skincare-yang-ketar-ketir-kebusukan-produknya-dibongkar?page=all

https://wolipop.detik.com/makeup-and-skincare/d-7615847/ciri-ciri-skincare-overclaim-dan-tips-menghindarinya-agar-tak-tertipu#:~:text=Tips%20Menghindari%20Skincare%20Overclaim&text=Sebelum%20membeli%20produk%20skincare%2C%20cari,untuk%20mencari%20informasi%20lebih%20lanjut.&text=Pelajari%20label%20produk%20dan%20periksa%20bahan%2Dbahan%20yang%20terdaftar.

https://www.idntimes.com/life/women/sierra-citra/ciri-ciri-skincare-overclaim?page=all



heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone