Hai, Changemakers!
Dunia sibuk banget, ya. Tak jarang menghabiskan 24 jam untuk urusan duniawi. Nggak salah memenuhi kebutuhan hidup, itu udah hakikat manusia, kok. Masalahnya, kita sebagai manusia kerap lupa untuk membantu sesama manusia. Bukankah sesama manusia saling membantu?
Kalau kamu mau memberi pengaruh bagi orang lain, tapi terkendala sama kesibukan, kamu bisa belajar dari tim The Youth Impact. Mereka membagikan tips tetapi bisa melakukan tindakan sosial, meski dihinggapi kesibukan. Gimana cara tim The Youth Impact melakukannya? Yuk, kepoin obrolan Champ sama mereka.
Champ: Hai, Kak. Sebelum ngobrol panjang lebar, boleh kenalan dulu? Siapa namanya dan di The Youth Impact menjabat sebagai apa?
Naia: Kenalin, namaku Renandya Malicca Chairudin. Biasa disapa Naia. Aku menjabat sebagai Founder & Executive Director. Tugasku memimpin dan mengembangkan organisasi. Melakukan pengawasan dan memastikan kinerja anggota berjalan dengan baik. Serta mengembangkan visi jangka panjang.
Hakeem: Nama aku Hakeem Ali Rose, dipanggil Hakeem. Di The Youth Impact, menjabat sebagai Team Research. Aku bertanggung jawab mencari informasi untuk materi yang akan disampaikan. Biasanya mencari informasi dasar untuk dikelolah oleh tim PR.
Iza: Nama panggilan aku, Iza. Nama lengkapnya, Dzakira Nada 'Azizah. Jabatan aku di The Youth Impact sebagai Director of Operations.Tugas utamanya membantu Executive Director, mencakup memastikan program dan aktivitas berjalan lancar, mengelola berbagai divisi, dan memastikan visi misi tercapai dengan baik.
Champ: Keren banget kalian udah bisa menjalankan tanggung jawab yang besar. Ngomongin DGFW, apa kesan yang kamu dapatkan?
Naia: Berkolaborasi dengan Campaign menjadi pengalaman yang seru dan mengesankan. Challenge yang diluncurkan sangat menarik dan tim Campaign terbuka terhadap anggota The Youth Impact. Especially since this is our first time collaborating with a company, so we are very glad that it went much better than expected.
Hakeem: Sangat menyenangkan dan bermanfaat. DGFW bisa memberikan dampak positif bagi orang sekitar dan bisa mengisi waktu luang.
Iza: Sangat menyenangkan. DGFW bisa memberikan dampak baik untuk orang-orang di sekitar.
Champ: Dengan berbagai tugas dan kesibukan yang kalian kerjakan, bagaimana menyelesaikan beragam Challenge di aplikasi Campaign #ForABetterWorld?
Naia: Aku pas mengerjakan Challenge langsung diselesaikan semua karena dari awal udah punya banyak foto yang sesuai dengan instruksi aksi. Karena di Challenge yang aku kerjakan, banyak yang mengenai makanan sehat dan hidup sehat. Di mana aku for these past few months juga lagi mencoba memperbaiki pola makan aku menjadi lebih bergizi dan teratur.
Hakeem: Saya mengatur waktu. Biasanya mengerjakan Challenge saat waktu luang.
Iza: Biasanya membagi waktu dengan baik. Menentukan prioritas dan menyelesaikan Challenge di sela-sela waktu.
Champ: Suka banget lihat anak muda yang semangat begini. Apa hal seru selama ikut DGFW?
Naia: Bisa berdonasi tanpa mengeluarkan uang sama sekali. Kemudian bisa membantu mengenalkan ke banyak orang di sekitarku bahwa untuk melakukan donasi, nggak perlu mengeluarkan biaya, hanya perlu mengunggah foto aja.
Hakeem: Bisa ikut berdonasi, tanpa mengeluarkan uang. Menurut saya, ini menjadi hal yang sangat menarik.
Iza: Bisa membuka donasi tanpa mengeluarkan uang. Cukup menyelesaikan Challenge. Ini sangat menarik dan baru karena nggak nyangka bisa berkontribusi dengan cara seperti itu. Aplikasi Campaign menurutku sangat inovatif dan bermanfaat.
Champ: Apa Challenge paling favorit yang kalian kerjakan?
Naia: Aku suka Challenge Mendukung Peningkatan Kualitas Pengajar TK Tahfidz Abu Bakar Ash Shiddiq. Soalnya sesuai dengan value dari The Youth Impact di bidang edukasi untuk menciptakan kesetaraan pendidikan.
Hakeem: Ayo bantu Indonesia bebas dari Stunting, menjadi Challenge favorit. Topiknya menarik karena saya sendiri mengalaminya. Dari Challenge tersebut, saya bisa mengetahui kenapa banyak anak Indonesia mengalami stunting.
Iza: Challenge favoritku adalah Dukung Peningkatan Kualitas Pengajar TK Tahfidz Abu Bakar Ash Shiddiq. Karena aksinya membuat aku lebih dekat sama adik-adik aku. Aku bisa mengajari mereka membuat karya bersama atau sekadar berpelukan. Selain itu, aku merasa kegiatan ini memiliki dampak besar, karena donasi akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan para guru melalui pelatihan.
Champ: Semangat sosial yang kamu gaungkan, menurutmu bagaimana dunia lebih baik?
Naia: For me, a better world is one where everyone has access to equally high-quality education without discrimination, and where people work together for the betterment of society and the planet.
Hakeem: Dunia yang lebih baik ketika orang-orang bisa menghargai dan peduli pada sekitarnya dengan nggak bersikap egois. Di mana manusia bisa toleran, hidup damai, dan bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan.
Iza: Dunia yang lebih baik adalah dunia di mana setiap orang saling peduli, menghargai tanpa memandang perbedaan, seperti agama, ras, atau latar belakang lainnya. Selain itu, setiap orang memiliki akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan untuk berkembang. Dunia seperti ini mungkin terdengar cukup sulit dicapai untuk saat ini, tapi aku percaya bahwa perubahan kecil dari masing-masing individu bisa membantu kita mendekati visi tersebut.
Mendengar spirit dari teman-teman The Youth Impact, Champ jadi ingat dengan perkataan Soekarno, “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Champ membayangkan jika banyak anak muda yang terus berjuang di jalur kebaikan, polemik dan pertumpahan darah yang ada tak akan terjadi.
Champ tantang para anak muda untuk ikutan Challenge Kenal Lebih Dekat Museum Kebudayaan Tionghoa Bandung sebagai Wujud Toleransi Lintas Iman dan Budaya, biar kamu makin paham arti sebuah toleransi.