Hai, Changemakers!
Di tengah derasnya arus digitalisasi, ada satu hal yang nggak bisa kita abaikan yaitu teknologi Artificial Intelligence (AI) terus berkembang.Tapi seperti dua sisi mata uang, teknologi ini bisa jadi alat bantu luar biasa atau malah menimbulkan risiko, terutama buat kelompok rentan seperti anak-anak.
Dari sinilah Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) melangkah maju. Lewat kampanye #ResponsibleAIFutures, Jessica Hutting, Manajer Program Penyelamatan Anak dan Penguatan Komunitas di KDM, memimpin upaya untuk menjawab satu pertanyaan besar: Bagaimana caranya kita menjaga ruang digital tetap aman buat anak-anak, di tengah perkembangan AI yang masif?
Ruang Digital Aman, Itu Hak Anak
“AI berkembang begitu cepat dalam 5 tahun terakhir. Kita nggak bisa menolak itu, tapi kita bisa belajar beradaptasi dan memastikan penggunaannya tetap aman dan bertanggung jawab,” ujar Kak Jessica.
Buat KDM, AI adalah peluang besar tapi juga tantangan serius. Maka lewat kampanye ini, mereka memfokuskan Challenge yang mereka inisiasi di kapanye #ResponsibleAIFutures pada edukasi pentingnya pendampingan digital untuk anak-anak. Tujuannya? Supaya anak-anak tetap bisa menikmati manfaat dunia digital tanpa harus jadi korban dari oversharing, penyalahgunaan identitas, atau paparan AI yang nggak ramah anak.
Strategi Digital yang Humanis dan Efektif Dilakukan KDM
Gimana caranya KDM menyebarkan pesan penting ini?
- Kampanye disebar lewat media sosial Instagram dan Facebook mereka.
- Challenge juga disebarkan melalui grup WhatsApp komunitas.
- Status WhatsApp dari akun resmi Yayasan dipakai buat memantik diskusi dan partisipasi.
Langkah sederhana ini ternyata cukup efektif menjangkau para orang tua, guru, dan relawan di komunitas mereka. Karena perubahan dimulai dari kesadaran bersama.
AI: Bukan Musuh, Tapi Belum Semua Cocok
Saat ini, pemanfaatan AI di KDM masih terbatas pada alat bantu seperti ChatGPT, Meta AI, atau AI desain. AI tim KDM gunakan untuk:
Menyusun ide kegiatan atau pelatihan pembelajaran buat anak
Membuat materi komunikasi dan konten desain
Tapi Kak Jessica mengakui, mereka masih perlu banyak belajar soal potensi AI yang lebih luas. "Mungkin suatu saat AI bisa bantu kami laporkan akun-akun predator anak atau konten berbahaya. Tapi sekarang, kami masih eksplorasi,” jelasnya.
Kalau Terpilih Jadi Top 5 Penerima Manfaat di kampanye #ResponsibleAIFutures?
Kalau KDM berhasil jadi top 5 penerima manfaat penerima manfaat di kampanye #ResponsibleAIFutures. Mereka sudah siap memanfaatkan semua pendampingan dan pelatihan, khususnya dalam hal:
Pengembangan SDM (staff & relawan): Membuat sistem pelatihan dan rekrutmen lebih strategis.
Manajemen Keuangan: Menyusun sistem akuntabilitas dan transparansi yang lebih kuat.
Monitoring & Evaluation (MnE): Meningkatkan sistem pelaporan dan pengukuran dampak program, khususnya untuk perlindungan anak dan penguatan komunitas.
Intinya, semua ilmu dan tools yang relevan dengan konteks kerja KDM akan langsung diadaptasi ke kegiatan mereka sehari-hari. Karena buat mereka, perubahan bukan cuma soal ikut tren teknologitapi soal membangun masa depan yang aman, adil, dan layak untuk anak-anak Indonesia. ❤️
Yuk, Dukung KDM di #ResponsibleAIFutures!
Kalau kamu percaya bahwa teknologi seharusnya melindungi yang paling rentan. Yuk ambil bagian dalam kampanye #ResponsibleAIFutures dan selesaikan Challenge Ciptakan Ruang Aman Digital bagi Anak Indonesia AnakAmanDiRuangDigital di bawah ini!
Setiap aksi yang kamu lakukan bisa membantu KDM menjadi salah satu Organizer yang mendapatkan manfaat dari Talenesia dan A Better World Foundation berupa akses eksklusif pelatihan, pendampingan, serta konsultasi HR atau Finance dari Talenesia. 🔥
Location
