Hai, Changemakers!
Setuju nggak sih kalau dua minggu ke belakang ini banyak film booming yang lagi tayang di bioskop. Pastinya kamu familiar dong sama film “Ipar Adalah Maut”? Atau kamu tipe yang suka nostalgia bareng film disney kayak “Inside Out 2”?
Nah, buat kamu yang kamu udah nonton Inside Out 2, ngerasa lagi liat diri sendiri yang lagi tumbuh dan didatengin sama emosi-emosi baru nggak? Kita pasti setuju filmInside Out 2 adalah salah satu film yang sangat relatable dengan perjalanan hidup kita sehari-hari. Emosi-emosi yang saling berantem di dalem kepala rasanya bener-bener menggambarkan perasaan yang valid!
Film anak-anak tapi berasa buat semua umur, ya. Kupas bareng-bareng pesan dari film Inside Out 2 sama Champ, yuk!
Sekilas Tentang Inside Out 2

Film animasi Disney dan Pixar terbaru, Inside Out 2 kembali mengajak penonton untuk masuk ke dalam benak Riley Andersen, sang karakter utama yang kini sudah beranjak remaja. Sekuel dari film Inside Out (2015) ini fokus pada kehidupan Riley di usianya yang sekarang menginjak 13 tahun dan sedang dalam pencarian jati diri.
Masalah-masalah remaja hadir sehingga membuat gempar para penghuni emosi di kepalanya. Joy, Anger, Sadness, Fear, dan Disgust dihadapkan dengan permasalahan Riley yang lebih rumit. Kelimanya juga kedatangan "teman-teman" baru, yakni Anxiety, Ennui, Embarrassment, dan Envy.
Tapi, ada masalah baru di antara sembilan emosi dalam diri Riley. Joy memimpin grup emosi terdahulu sementara Anxiety mendominasi grup emosi baru. Keduanya memiliki perbedaan prinsip dalam mengatur Riley dan itu menimbulkan perpecahan.
Cerita yang Lebih Kompleks, Petualangan Mencari Jati Diri yang Sesungguhnya
Film berdurasi 96 menit ini terasa pas dengan alur yang seru dan sentuhan komedi yang bener-bener menghibur. Penggambaran Riley versi remaja juga terlihat jelas, terutama dari fisiknya, memakai kawat gigi hingga mulai tumbuh jerawat.

Inside Out 2 juga menunjukkan proses pencarian jati diri yang nggak selalu dari kenangan manis aja, tapi justru sebaliknya. Cerita ini cukup relevan dengan kehidupan remaja saat ini. Rasa cemas atau Anxiety belakangan ramai dibicarakan di kalangan anak muda. Dalam film Inside Out 2, Anxiety digambarkan mampu merusak kebahagiaan (Joy) dan hubungan dengan orang-orang di sekitar. Meskipun Anxiety nggak bisa dihindari, tapi film ini mengajarkan bagaimana emosi bisa diatasi dan dikendalikan. Karakter Joy juga memvisualisasikan bagaimana mengingat hal-hal positif terus tidak berarti baik untuk pengembangan diri.
Nggak cuma buat remaja, film ini juga memiliki pesan penting buat orang tua di luar sana. Apalagi hal parenting ketika anak beranjak remaja seringkali menjadi sulit dilakukan. Wah, banyak banget pesan moral yang disampaikan, deh! Recommended 😍
Cek Karakter Inside Out yang Paling Mirip Sama Kamu. Mirip Siapa, Ya?

Selain media sosial rame bahas cerita filmnya, karakter-karakter emosi dalam film ini juga menjadi bintang utama yang nggak kalah famous.
Banyak tes-tes di luar sana yang mengaitkan karakter dengan sifat individu yang paling mirip. Ada juga tren yang saling menggambarkan grafik emosi yang paling sesuai dengan diri. Pokoknya, jadi seru-seruan sambil semakin mengenal diri sendiri.
Emangnya masing-masing karakter menggambarkan sifat yang gimana, sih? Cek di sini, yuk:
1. Joy

Sesuai namanya, Joy adalah emosi yang membawa keceriaan dan sukacita sehingga hari-hari Riley senantiasa dipenuhi kebahagiaan. Karakter Riley yang riang terbentuk berkat peranan Joy yang mendominasi.

Karakter yang dilambangkan dengan warna merah ini membantu Riley mengekspresikan perasaannya ketika seseorang berlaku nggak adil atau sewaktu si anak harus berhadapan dengan hal-hal yang membuatnya kesal. Nggak jarang, karakter ini selalu bikin ngakak sama tingkah nggak sabarannya.

Sadness merupakan karakter berwarna biru yang selalu sedih dan murung. Di film Inside Out, Joy berusaha mati-matian untuk menjauhkan Sadness dari pusat kendali. Padahal, dengan kehadiran Sadness, Riley bisa lebih mengapresiasi kebahagiaan dan menyayangi orang-orang di sekitarnya yang berusaha untuk mengembalikan keceriaannya. Fun fact, Sadness jadi karakter favorit netizen karena tampilannya yang imut, loh!

Disgust merupakan karakter berwarna hijau yang mengatur selera Riley terhadap segala sesuatu, mulai dari orang asing, bau yang disukai dan tidak disukai, sampai preferensi makanan. Yang Champ gemes adalah pas rok Joy kotor, Disgust langsung bersihin. Detail yang lucu banget!

Fear adalah karakter berwarna ungu yang menjaga Riley di berbagai momen membahayakan dalam hidupnya. Berkat adanya Fear, Riley jadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Anxiety merupakan karakter berwarna oranye yang muncul sebagai akibat dari adanya distraksi yang mengganggu markas besar emosi. Dia membawa kepanikan yang nyaris menguasai Riley yang tengah mengalami pubertas. Hayo, siapa nih yang sama kayak Joy?

Ennui adalah perasaan bosan dan nggak tertarik dalam menjalani hidup yang divisualisasikan dengan warna biru tua. Di dalam film, Riley yang awalnya selalu antusias mulai merasa bosan karena aktivitas yang monoton.

Sesuai namanya, Embarrassment adalah perasaan malu yang sering menghinggapi manusia di saat-saat tertentu, seperti saat berhadapan dengan orang yang disukai atau ketika tak sengaja melakukan perbuatan bodoh.

Karakter terakhir, yaitu Envy, merupakan karakter terakhir yang mau Champ perkenalkan. Emosi satu ini bertanggung jawab atas iri hati yang Riley rasakan terhadap kecantikan, pencapaian, dan prestasi orang lain.
Itu dia 9 karakter dalam film Inside Out 2. Kira-kira yang paling menggambarkan kamu yang mana nih, Changemakers? Bisa tulis di kolom komentar, ya!
Wah, ternyata di balik animasinya yang imut-imut, film ini ternyata membawa pesan penting tentang bagaimana setiap emosi dalam diri juga memiliki peran penting, ya. Dan, jangan lupa juga untuk mengelola setiap emosi dengan baik!
Oh iya, Champ punya rekomendasi Challenge nih. Yuk ikutan Challenge Sehatkan Mata, Cegah Katarak Bersama Perdami. Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, Ishk Tolaram Foundation, dan A New Vision. Nantinya, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk mengadakan sesi seminar tentang topik ini di komunitas. Yuk, sama-sama belajar macam-macam emosi lewat mata yang sehat!